Badan Pengawas Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Pusat hingga bulan Juli 2012 berhasil menemukan 720 kasus penyelewengan BBM bersubsidi, akibatnya kerugian negara diperkirakan mencapai Rp. 119 miliar. Bahkan beberapa hari yang lalu, BPH Migas berhasil menemukan penyelewengan BBM bersubsidi di wilayah Palembang sekitar 350.000 kilo liter dan Kalimantan sebanyak 170.000 kilo liter.
“BBM bersubsidi yang sering kita temukan jenis solar dan ditimbun untuk dijual ke pihak industri, karena harganya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang non bersubsidi,” ujar Komandan Satgas Pengawasan dan Pengendalian BBM Bersubsidi BPH, Joko Siswanto saat ditemui usai menghadiri rapat sosialisasi kebijakan penghematan BBM bersubsidi di Kota Semarang yang digelar di Sekretariat PT Pertamina Wilayah Jateng dan DIY, Rabu (4/7).
Diungkapkannya, dari sekian banyak kasus penyelewengan BBM bersubsidi pelakunya bukan hanya masyarakat oknum saja. Namun juga ada yang melibatkan oknum aparat TNI dan Polri, Pejabat, maupun Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) setempat.
“Wilayah yang sering ditemukannya kasus penyelewengan BBM bersubsidi diantaranya, Kalimantan, Sumatera, Batam dan Riau,” ungkapnya.*