WARGA KAMPUNG REHABILITASI KUSTA MINTA PERAWAT YANG SUDAH 17 TAHUN MENGABDI DIPEKERJAKAN LAGI

Jatengtime.com-Jepara-Warga Kampung Rehabilitasi Kusta Sumbertelu, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meminta Nur Rahmad, S.Kep.Ns alias Wawan, perawat yang telah mengabdi dan merawat mereka angar dipekerjakan lagi di RS Kusta Donorjo.

 

Abdul Karim tokoh warga Kampung Rehabilitasi Kusta Sumbertelu, saat dikunjungi media beberapa hari lalu menegaskan bahwa selama 17 tahun Wawan sangat berarti bagi mereka para mantan penyandang penyakit Kusta.

“Mas Wawan telah mengabdi kepada kami selama 17 tahun, merawat kami dengan iklas, tidak jijik, tengah malam hujan lebat pun beliau akan datang saat kami butuhkan. Bahkan beliau yang sampai saat ini menyemangati kami untuk selalu tegar ditengah penderitaan kami…” kata Karim.

“ Intinya kami warga Kampung Rehabilitasi Kusta Sumbertelu hanya ingin pak Wawan dipekerjakan lagi agar tetap merawat kami semua…” ujarnya.

Karim membeberkan ada rumor hingga fitnah bahwa Wawan telah melakukan sebuah kesalahan dilingkungan RS Kusta Donorojo.

“ Memang kami mendengar ada rumor hingga fitnah bahwa Wawan telah melakukan sebuah kesalahan dilingkungan RS Kusta Donorojo, namun kami semua tidak percaya. Rumor dan fitnah itu sangat keji. Justru itu semua terbalk, yang kami ketahui justru malah ada perlakuan yang dilakukan oknum untuk menjatuhkan pak Wawan sekeluarga…” bebernya.

Karim mejelaskan bahwa masalah yang terjadi antara Wawan dan pihak rumah sakit bukan kepentingan warga, namun demikian seluruh warga sangat berempati dan menyayangkan perlakuan yang dialami Wawan hingga dikeluarkan dari pekerjaanya.

Isu yang berhembus bahwa Wawan tidak terima ada upaya pelecehan seks verbal terhadap istrinya yang dilakukan rekan kerjanya memicu Wawan kemudian melakukan kesalahan disiplin kerja.

“ Kalau masalah itu semua warga disini sudah pernah dengar. Kalau isu itu benar, ya wajar mas Wawan marah. Semua warga disini juga tidak terima. Hanya pria yang gak waras yang diam saja ketika harga diri istrinya dihina dan dilecehkan. Kami semua marah dan tidak terima, pelaku harus dihukum berat…! ” tegas Karim.

Namun demikian warga tidak au ikut campur terkait masalah yang membelit antara Wawan dan RS Kusta, warga hanya hanya sangat berharap agar direktur rumah sakit atau pihak terkait berbesar hati kemali mempekerjakan Wawan agar tetap bisa merawat mereka.

Saat Wawan dikonfirmasi via telepon tidak banyak berkomentar, Wawan hanya menjawab :

“ Tanyakan saja kepada warga terkait kinerja dan bakti saya terhadap mereka. Kalau masalah nasib saya di kedinasan, biar nanti kebenaran yang bicara…” kata Wawan sedih.