SETELAH ‘ PAMER KESAKTIAN ’ BUKA PASANG BORGOL TALI TIEF, PUNYA DEKENGAN DAN FASILITAS, MARIO DANDY DIPINDAH KE LAPAS SALEMBA

Jatengtime.com-Jakarta-Setelah viral sebuah rekaman video yang memperlihatkan Mario Dandy Satriyo ( tersangka kasus penganiayaan anak petinggi Ansor, David Ozora ) tertangkap basah ( pamer kesaktian ) bisa melepas dan memasang kembali borgol tali Ties yang tergeletak diatas meja sebuah ruangan saat akan mewawancari dirinya menuai kecaman.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen PAS Kemenkumham) Selasa (30/5/2023) sore memutuskan memindahkan tersangka Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas dari Rutan Cipinang, ke Lapas Salemba.

Rika Aprianti yang menjabat Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham, menjelaskan pemindahan Mario dan Shane dilakukan bersama dengan 19 Warga Binaan ( Warbin ) lainnya untuk ditempatkan ke Lapas Salemba.

“ Saat tiba di Lapas Salemba, Dendy dan kawan-kawan dilakukan proses administratif antara lain pengecekan berkas dan kesehatan serta proses administratif lainnya…” kata Rika.

Mario dan Shane akan ditempatkan di Kamar Mapenaling ( Masa pengenalan lingkungan ) bersama 9 orang tahanan atau warbin lainnya.

“ Pemindahan dilakukan berdasarkan pertimbangan kantor wilayah kemenkumham Jakarta sebagai bagian dari deteksi dini dan dikarenakan kondisi rutan Cipinang yang sangat overcrowding hampir 300 persen. Saat ini Rutan Cipinang berisi 3451 orang. Pemindahan penghuni Rutan Cipinang akan dilakukan bertahap ke Lapas di wilayah Jabotabek…” ujarnya.

Terkait perlakuan petugas lapas kepada Mario dan Shane, Rika memastikan petugas tidak akan memberikan perlakuan khusus bagi keduanya.

“ Penerapan aturan dan pemberian hak diperlakukan sama, tidak ada warbin yang diistimewakan…” ungkapnya.

Mario Dandy sempat diisukan diperlakuan Istimewa.

Sebelumnya sempat, ramai di media sosial dugaan perlakuan khusus yang didapat Mario dan Shane ketika berada di Rutan Cipinang yang merupakan tahanan baru diduga mendapat perlakuan khusus mulai dari ruangan makan sampai alat komunikasi.

Isu tersebut diunggah akun Twitter logikapolitikid, dengan memberikan pengakuan dari suara seseorang yang menyebut Mario mendapat perlakuan khusus.

“ Sorry Typo, Maksdnya gak ada Tahanan baru datang yg bisa Makan Malam di Kantin JERA, Cuma si Mario yg bisa. Orang Rutan Lama, sama Mario Pasti tau ini suara siapa. Yok Bantah lagi. Bantah Rekaman ini gue keluarin Komuknya…”.

“ si Mario bisa Call dan Video Call sesuka hati disana. Enak gak yah. Oia Follower Ketjee Ramein yah biar dibantah lagi. Klo dibantah lagi, si Pablo udah dapat satu Cabe yg Super Pedes buat bikin Rujak Seger di Rutan. Masih minat lanjut kan..??..”.

Menanggapi isu tersebut Rika membantah ada perlakuan khusus yang didapat Mario dan Shane ketika menjalani penahanan, di Rutan Kelas 1 Cipinang usai pelimpahan dari Kejaksaan Negeri ( Kejari ) Jakarta Selatan tersebut.

“ Tidak ada perlakuan khusus…” kata Rika.

Rita menjelaskan prosedur yang telah dilakukan sesuai SOP ( Standar Operasional Prosedur ) bahwa Mario dan Shane telah menjalani pengecekan berkas, kesehatan dan antigen.

Kemudian Mario dan Shane ditempatkan di kamar Mapenaling bersama tahanan lainnya.

“ MDS dan SLR di tempatkan di kamar Mapenaling Rutan Cipinang bersama 16 orang lainnya. Aturan ini berlaku untuk semua penghuni baru rutan…” ujarnya.

Sementara untuk fasilitas, tahanan baru belum diperbolehkan mendapatkan fasilitas komunikasi sampai dengan proses Mapenaling selesai dilakukan selama 14 hari.

“ Fasilitas komunikasi diberikan oleh pihak Rutan, termasuk video call. Tapi untuk Mario Dandy sampai dengan selesai masa pengenalan lingkungan (Mapenaling) 14 hari belum diberikan fasilitas tersebut…” ungkapnya.