ARAB SAUDI BAKAL BUKA KASINO DI 2 PULAU PRIVAT, PEREMPUAN BOLEH PAKAI BIKINI

Jatengtime.com-Jakarta-Pemerintah Arab Saudi segera membuka 2 tempat kasino untuk mendapatkan keuntungan dari kedatangan turis mancanegara.

Pulau Tiran dan Pulau Sanafir yang berada di sekitar Laut Merah telah disiapkan untuk lokasi kasino tersebut.

Pembangunan kasino di Pulau Tiran dan Pulau Sanafir menambah proyek ambisius Arab Saudi lainnya dengan tujuan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.

Rencananya, akan dibangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut dengan Mesir.

Hotel-hotel dengan fasilitas mewah juga bakal dibangun di Pulau Tiran dan Sanafir, Arab Saudi bahkan dikabarkan membuka pintu untuk warga maupun investor asal Israel.

Arab Saudi sampai saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, namun akan mengizinkan wisatawan Israil untuk masuk ke Pulau Tiran dan Pulau Sanafir. Langkah ini diambil Arab Saudi supaya lebih dekat Israel.

Menurut laporan dari Situs web ekonomi Israel, Globes, Pulau Tiran dan Pulau Sanafir sebelumnya milik Mesir. Namun sejak tahun 2016, kepemilikanya beralih ke Arab Saudi.

Diketahui pulau Tiran dan pulau Sanafir sebenarnya tidak memiliki sumber daya besar, akan tetapi kedua pulau ini memiliki lokasi strategis yang menjadi pintu masuk dari Laut Merah menuju wilayah Eilat yang menjadi pusat ekonomi dan perdagangan Israel.

Sebelumnya, Arab Saudi telah membuka Pantai Bikini di Pure Beach sejak 2021. Pantai ini adalah pantai privat yang lokasinya berada di King Abdullah Economic City, sekitar 125 kilometer dari kota internasional Jeddah.

Untuk dapat masuk ke pantai Bikini, wisatawan mancanegara maupun lokal harus membayar 300 Riyal Arab Saudi ( sekitar Rp 1,1 juta ). Disini wisatawan dapat menikmati musik, tarian, bermain air hingga taman terapung.

Visi Mohammed Bin Salman ( Putra Mahkota Saudi ), fokus pada proyek pariwisata besar di sepanjang Laut Merah sampai ke Eilat selaras dengan Perjanjian Perdamaian antara Mesir dan Israel dan ingin menjamin kebebasan pergerakan maritim Israel.

Sumber dari Middle East Monitor, Kamis (26/1/2023) mengatakan bahwa pembukaan pulau Tiran dan Sanafir untuk turis Israel menunjukkan keinginan Arab Saudi untuk meningkatkan langkah-langkah untuk lebih dekat dengan Israel.

“ Namun, visi ini akan diwujudkan secara bertahap dan akan berjalan perlahan dengan cara yang tidak memiliki signifikansi politik jangka panjang…” kata sumber tersebut.

Alih tehnologi pertanian.

Nirit Ofir, CEO Kamar Dagang Israel kepada kantor berita Al-Monitor mengatakan bahwa sektor swasta telah menarik Tel Aviv ( Israel ) dan Riyadh ( Arab Saudi ) dalam posisi yang semakin erat dalam segi ekonomi, terutama sektor alih tehnologi.

“ Arab Saudi mengincar teknologi pertanian Israel dengan banyak minat, karena Tel Aviv dapat membantu Riyadh mencapai ketahanan pangan…” kata Nerit.

Perempuan Boleh Pakai Bikini

Seorang sumber dari pejabat proyek wisata Laut Merah di Arab Saudi mengatakan Kerajaan tidak akan memberlakukan batasan apa pun kepada perempuan di dalam proyek tersebut, serta perempuan di sana dapat dengan bebas mengenakan bikini.

Loredana Petti, Senior Travel Trade Director pada situs web Hotelier mengatakan selama dirinya berada di UEA, dalam proyek tersebut tidak akan dibedakan antara pria dan perempuan.

Abaya ( Busana yang berasal dari Timur Tengah, berbentuk sederhana mirip jubah yang biasanya dipakai oleh beberapa perempuan di belahan dunia Muslim yang meliputi Afrika Utara dan Jazirah Arab ) tidak wajib, dan bukti pernikahan atau surat nikah tidak diperlukan untuk menemani seorang perempuan atau memesan hotel.

“ Tidak akan ada larangan bagi perempuan, di seluruh wilayah Arab Saudi, bahkan jika Anda belum menikah, Anda tidak akan memiliki masalah untuk tinggal di hotel. Kami tidak akan bertanya kepada pria atau perempuan apakah mereka sudah menikah atau tidak saat memesan hotel. Perempuan akan bisa memakai Bikini di Laut Merah…” Pettinati.