PENGURUS PONPES NURUL BAROKAH NGEYEL, TOLAK SANTRINYA DI EVAKUASI DARI ZONA BAHAYA GUNUNG SEMERU

Headline, Nasional, Sosial235 Dilihat

Jatengtime.com-Lumajang-Sebuah rekamam video yang merekam petugas gabungan TNI, Polri, BPBD, SAR dan relawan, Minggu (4/12/2022) saat mengajak penghuni Pondok Pesantren Nurul Barokah-Hidayah di Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, jawa Timur viral di dunia maya.

Sejatinya petugas gabungan yang sudah dibekali Alat Pelindung Diri ( APD ) akan mengevakuasi seluruh penghuni pondok tersebut karena masuk zona merah Gunung Semeru yang kembali memuntahkan Awan Panas Guguran ( APG ) sejak pukul 02.46 WIB.

Namun tanpa diduga, keluar seorang pria yang diduga pengasuh pondok dan melarang petugas gabungan untuk membawa santrinya untuk dievakuasi.

Tercatat sementara ada 15 santri dan 1 orang pengasuh ponpes yang “ Ngeyel ” dan kemungkinan ada penghuni lain didalam ponpes.

Petugas gabungan menjelaskan bahwa situasi erupsi Gunung Semeru saat ini sudah parah dengan adanya guguran awan panas dan juga hujan abu yang berbahaya, dan petugas mengharuskan masyarakat sekitar segera dievakuasi ke zona aman.

Bukanya menurutn namun justru pengurus ponpes yang ngeyel ini melarang petugas gabungan mengevakuasi 15 santrinya sembari mengatakan bahwa sejak dulu mereka tidak pernah berpindah dari ponpesnya walau terjadi bencana.

“ Gak bisa ( santrinya dievakuasi). Kita hidup di negara hukum. Ini urusan saya. Gak usah ngatur…!. Sejak dulu saya tidak pernah lari…! ” katanya.

Karena mendapatkan penolakan dengan cara ngeyel, petugas gabungan yang juga tidak mau membahayakan dirinya sendiri akirnya terpaksa pergi dari pondok pesantren tersebut.

Rekaman video tersebut bagi petugas gabungan adalah bukti penting ketika nanti misalkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan dituding tidak melakukan tugas evakuasi.

Dalam tugasnya, petugas gabungan sudah sesuai dengan SOP, namun justru pengasuh ponpeslah yang ngeyel dan menolak dievakuasi.

“ Bapak ini mengeluarkan pernyataan, pernyataan sikap bahwa ini urusannya beliau. Masalah keselamatan santri-santrinya, itu urusannya beliau, begitu. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin…” kata salah satu petugas gabungan.