Jatengtime.com-Demak-Gonjang ganjing temuan isi buku untuk kelas 3 SD dan SLTA yang diterbitkan Tiga Serangkai karya Ali Sodiqin memuat unsur ajakan Radikalisme, Intoleran, mendiskreditkan santri serta kyai yang kemudian dilaporkan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Semarang ke Polda Jateng makin menggurita.
Kecaman keras datang dari ketua DPRD Demak, H. Fahrudin Bisri Slamet, SE yang mengecam keras terkait buku terbitan Tiga Serangkai yang dapat meracuni anak didik dan generasi muda dengan Radikal, Intoleran di Indonesia (https://www.jatengtime.com/2021/03/17/ketua-dprd-demak-kecam-buku-pelajaran-ajak-radikal-dan-intoleran-terafiliasi-ormas-terlarang-hti.html).
Kecaman juga datang dari “ Guru-guru PGSI Demak Kota Wali “ yang tergabung dalam PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, Jawa Tengah melalui M.Noor Salim Sp.d.I yang secara resmi mengirimkan surat kepihak penerbit PT. Tiga Serangkai dengan Nomor : 119/ PD.PGSI/Dmk/III/2021, tanggal 17-Maret-2021 https://www.jatengtime.com/2021/03/17/pgsi-demak-desak-tiga-serangkai-tarik-buku-yang-berafiliasi-dengan-situs-dakwatun-com-dan-hti.html).
Menanggapi surat dari PGSI Demak, direktur PT.Tiga Serangkai Mas Admuawan segera memberikan surat klarifikasi nomor 31/TSPM/Dir/III/2021 tanggal 17-Maret-2021 yang langsung dikirimkan kepada ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, M.Noor Salim Sp.d.I, berisi antara lain :
– Link yang dicantumkan Tiga Serangkai pada buku tersebut adalah pembahasan tentang sejarah Islam di Indonesia.
– Jika ternyata ada link tentang HTI (situs dakwatuna.com) di wibsite tersebut, adalah bukan link yang dicantumkan Tiga Serangkai walau dalam wibsite yang sama.
– Tiga Serangkai tidak tahu jika wibsite tersebut berafiliasi dengan HTI atau organisasi terlarang lainya karena tidak ada informasi dari instansi terkait yang berwenang pada waktu buku tersebut diterbitkan.
– Buku tersebut terbitan tahun 2015 isinya murni edukasi, tidak terkait atau berafiliasi dengan organisasi tertentu.
– Tiga Serangkai mengaku buku tersebut adalah tulisan (alm) Kuslan Haludi warga Nahdhiyin, bukan tulisan Ali Sodiqin.
– Sejak tahun 2016, Tiga Serangkai sudah tidak menerbitkan buku tersebut.