Jatengtime.com-Demak-Ketua Komisi C DPRD Demak Tatiek Soelistijani yang juga menjabat sebagai ketua DPC Tiara Kusuma dan Kresna ketua organisasi kepemudaan Generasi Muda Merah Putih (GMMP) masing masing beserta rombongan, Kamis (11/2/2021) pukul 13.00 WIB mengunjungi Panti Rehabilitasi Sosial Gangguan Jiwa dan ketergantungan Narkoba (PRSGJDN) Maunatul Mubarok, Dukuh Lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak yang seluruh fasilitasnya kebanjiran.
Tatiek beserta rombongan rombongan ibu-ibu Tiara Kusuma menggunakan perahu evakuasi milik BASARNAS Tatik harus menyibak banjir setinggi hingga 1,5 meter sejauh kurang lebih 1 km beserta menuju panti yang sering disebut Panti Lara Jiwa (Panti Orang Sakit Jiwa-Red) asuhan Kyai. Abdul Chalim.
Sementara sembako kering dan nasi ratusan bungkus dibawa dengan menggunakan sebuah rakit bantuan dari seorang pengusaha muda Demak yang yang beberapa hari lali didatangkan (https://www.jatengtime.com/2021/02/09/bantuan-rakit-darurat-untuk-evakuasi-panti-rehabilitasi-gangguan-jiwa-narkoba-demak-yang-terendam-banjir-sangat-berguna.html).
Sampai dilokasi Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Demak dan rombongan diterima pengasuh Panti Rehabilitasi yang sering disebut Panti Lara Jiwa (Panti Orang Sakit Jiwa-Red) Kyai Abdul Chalim untuk beramah tamah.
Kyai Abdul Chalim menyatakan terharu atas kedatangan seorang anggota DPRD Demak beserta rombongan yang didominasi ibu-ibu serta mengucapkan terima kasih atas sumbangan sembako dan nasi bungkus yang sangat dibutuhkan 103 orang yang dalam gangguan jiwa dan 15 orang mantan pecandu narkoba yang semuanya disebut Santri Binaan.
“ Alhamdulillah…saya ucapkan terimakasih atas kerawuhan ibu Ketua Komisi C (Tatiek Soelistijani) dan rombongan yang telah bersusah payah harus melewati banjir. Terima kasih juga saya ucapkan atas bantuan yang memang sangat dibutuhkan oleh Santri Binaan kami…” kata Kyai Chalim.
Ketua Komisi C yang pernah menjadi atlit Dayung Nasional dan rombongan juga dipersilahkan melihat langsung kondisi seluruh areal panti yang sudah 5 hari lebih terendam banjir serta keadaan Santri Binaan yang sudah dalam masa pemulihan dan rata-rata sudah bisa diajak komunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.
“ Monggo…Kalau bu Tatiek kersa (bersedia) melihat langsung keadaan Santri Binaan kami. Alhamdulillah mereka sudah dalam masa pemulihan bisa diajak komunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat…” ungkap Kyai Chalim.
Kyai Chalim juga menerangkan bahwa proses rehabilitasi pemulihan kejiwaan seluruh Santri Binaan-nya tidak lepas dari cara memperlakukan mereka seperti perlakuan kepada orang pada umumnya, sabar, telaten serta dengan rasa penuh kasing sayang sehingga mereka merasa dihargai, bukan sebagai orang yang sedang dalam gangguan jiwa. Termasuk Santri Binaan ketergantungan Narkoba.
“ Disini kami memperlakukan semua Santri Binaan tidak sebagai orang yang sedang sakit (gangguan jiwa dan ketergantungan Narkoba). Kami semua pengurus memperlakukan mereka dengan cara nguwongke (memanusiakan) karena pada dasarnya mereka butuh diperlakuan seperti orang pada umumnya. Kami harus sabar, telaten penuh kasing sayang sehingga mereka merasa dihargai. Bukan sebagai orang sedang dalam gangguan jiwa. Termasuk Santri Binaan ketergantungan Narkoba….” imbuhnya.
“ Ajak mereka ngobrol dengan penuh canda riang. Silahkan ajukan pertanyaan kepada mereka dengan santai. Saya yakin mereka akan bisa menjawab juga dengan santai kadang diselingi guyonan. Ma’af bu Tatiek…mereka memang sering bercanda sebagai bukti interaksi nyaman karena merasa dihargai…” pungkasnya.