Jatengtime.com-Jakarta-Isu yang terkesan (sengaja) dihembuskan Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa akan ada rencana kudeta di tubuh PD yang melibatkan internal partai dan orang dekat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mendapatkan kendaraan politik untuk Pilpres 2024 makin melebar.
Kelima orang yang dimaksud AHY adalah :
– Marzuki Alie.
– Nazaruddin.
– Jhoni Allen Marbun (kader PD aktif).
– Darmizal.
– Orang dilingkaran Istana, Moeldoko.
Petinggi-petinggi partai Demokrat yang santer disebut-sebut sebagai sebuah partai Oligarki/ dinasti keluarga (Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono/ SBY menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/ AHY, anak sulung SBY menjadi Ketua Umum Partai, Edhie Baskoro Yudhoyono/ anak ke 2 SBY dan para menantu menjabat pengurus DPP) menyebut orang yang dimaksut akan meng-kudeta Ketum Demokrat adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Dalam jumpa pers pada Senin (1/2/2021), Moeldoko yang pernah menjadi Panglima TNI mengakui sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat.
Moeldoko saat jumpa pers di kediamannya, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021) membantah akan melakukan kudeta ke AHY demi mendapatkan gerbong partai menuju Capres 2024 yang akan datang.
“ Terus dibilangin mau jadi presiden, ya nggak-nggak aja. Kerjaan gue setumpuk begini. Ngurusin yang nggak-nggak aja…” kata Moeldoko.
Isu yang berkembang menjadi bola liar karena menyebut orang dekat dilingkaran Jokowi dialamatkan ke Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.
Moeldoko yang disebut AHY orang dekat dilingkaran Jokowi dengan tegas menyatakan agar isu kudeta Partai Demokrat jangan dikaitkan dengan istana atau Presiden Jokowi, tapi murni masalah intern partai.
Mantan Panglima TNI ini meminta agar Presiden Jokowi tidak diganggu dan sengaja namanya diseret dalam pusaran isu intern partai Demokrat.
Moeldoko juga mengaskan bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak tahu dengan persoalan yang dihadapi Demokrat, cukup dengan Moeldoko secara pribadi, bukan sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
“ Saya tegaskan yang pertama jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana, jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali nggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini gitu ya. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP, Moeldoko ini…” tegasnya.
Pensiunan Jenderal di ring 1 di pemerintahan Jokowi ini juga menyatakan apa yang sedang dihembuskan banyak pihak terkait Partai Demokrat seperti sebuah dagelan dan lelucon.
“ Menurut saya sih, ini kayak dagelan, lucu-lucuan. Moeldoko mau kudeta Lah, kudeta… apaan yang dikudeta…” katanya.
Bahkan mantan Jenderal TNI ini membuat kiasan ibaratkan dia punya pasukan bersenjata. Tidak mungkin akan menodong dengan senjata kader-kader Demokrat untuk mendukungnya.
“ Emangnya gue bisa itu gue todong senjata Ketua DPC, Eh dateng sini… Semua kan ada aturan AD/ART dalam partai politik. Jangan lucu-lucuan begitulah…” ungkapnya.
5 orang yang diduga terlibat isu kudeta ini. Kelima orang yang dimaksud ialah Jhoni Allen Marbun (kader PD aktif), Marzuki Alie, Nazaruddin, Darmizal, dan salah seorang pihak luar yang disebut lingkaran Istana, Moeldoko.