Jatengtime.com-Jakarat-Nasib malang dialami PSK berinisial NN sengaja dijebak dalam penggerebekan prostitusi online pada Minggu (26/1/2020) sekitar pukul 14.00 WIB di kamar 606 sebuah hotel berbintang Kota Padang, Sumatera Barat.
Saat penggerebekan oleh Andre Rosiade bersama aparat penegak hukum dan rombongan wartawan, NN tengah berada di dalam kamar bersama seorang pria. Sementara mucikari AS, ditangkap di lantai 1 hotel tersebut.
Menurut Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto penggerebekan tersebut dilakukan atas laporan Andre Rosiade.
Kombes Bayu bahkan mengungkap Andre sengaja memesan NN lewat aplikasi pesan singkat. Memesan NN sengaja dilakukan dengan alasa ikut serta memberantas prostitusi online di Padang.
NN mengaku sempat “ dipakai “ melakukan oral seks dikamar mandi kepada pria tersebut sebelum penggerebekan terjadi.
Namun, pria yang ditangkap saat berada di salah satu kamar hotel bersama NN belakangan menghilang, hingga menimbulkan kecurigaan banyak pihak.
Belakangan bahkan berembus kabar kalau pria tersebut merupakan orang suruhan yang dibayar Andre Rosiade untuk menjebak NN, dan santer disebut orang suruhan tersebut adalah ajudanya sendiri yang bernama Bimo.
Kepada wartawan NN mengatakan bahwa saat muncikari AS mengantarnya hingga ke depan pintu kamar 606 sekitar pukul 14.00 WIB, dirinya sama sekali tidak mengenal dan bahkan tidak bertanya mengenai siapa sosok pelanggannya, yang pasti pria pelanggan tersebut sudah lebih dulu berada di dalam kamar.
“ Tiba-tiba ada bel, karena panik, aku ngikutin dia (pelangan) dari belakang. Setelah berpakaian, dia membuka pintu, aku di belakang dia. Aku nyari handuk tidak ada di situ. Biasanya semua hotel, handuk pasti ada. Koq ini enggak ada, mau ambil pakaian juga jauh. Ini kok kayak direncanain gitu…” ungkap NN.
“ Maksudnya, memang sengaja mau menggerebek aku. Begitu ketuk pintu, wartawan ada, aku juga kan enggak bisa lari. Aku juga enggak bisa bohong. Bukti ada, aku enggak bisa bohong…” ujarnya.
Ketika pintu dibuka, lanjut NN, pria yang menjadi pelanggannya kabur dan menghilang. Sementara rombongan wartawan merangsek masuk ke dalam kamar, NN panik hingga membuatnya berlari ke kamar mandi untuk bersembunyi.
“ Aku bilang, aku tidak mau keluar jika tidak ada yang ngambilkan baju. Terus ada wartawan perempuan di situ, dia yang ambilin pakaian aku…” imbuhnya.
NN menyesalkan kenapa ia harus dipakai (melayani nafsu pelanggannya) dulu sebelum penggerebekan yang direncanakan itu.
“ Mengapa harus pakai aku dulu…” sesalnya.
Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, Selasa, 4 Februari 2020, mengatakan penggerebekan memang terjadi atas informasi yang diberikan Andre Rosiade, Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar.
Andre menyatakan ingin “ membuka mata “ Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan Polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
“ Andre ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke Aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang…” kata Bayu.