TAK BECUS ATASI BANJIR, 183.432 WARGA JAKARTA TEKEN PETISI COPOT ANIES BASWEDAN

Jatengtime.com-Jakarta-Sedikitnya tercatat hingga Kamis (2/1/2020) pukul 12.58 WIB, 183.432 warga DKI Jakarta telah menandatangani petisi copot Gubernur Anies Baswedan yang dinilai tidak becus mengatasi banjir diawal tahun baru.

Petisi yang dibuat melalui laman daring change.org  mencuat tidak hanya sebagai tanggapan atas ketidakpuasan warga terhadap pemerintahan Anis Baswedan yang dinilai gagal mengurus DKI Jakarta, namun juga dibeberkan sejumlah kegagalan lain ketika memimpin Jakarta, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang membengkak tidak masuk akal (Lem Aibon dll), gaji fantastis Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) hingga layanan publik Jakarta yang amburadul dan tidak maksimal.

Bahkan dalam petisi tersebut, juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar mencopot Anies dari jabatanya.

Terbaru, para warganet kembali mengungkap rasa kekecewaan terhadap orang yang pernah menyidir mantan Gubernur Ahok dalam menangani banjir “ Itu melawan Sunnatuallah, dimana-mana di seluruh dunia air jatuh dimasukan ketanah, bukan dimasukan gorong-gorong raksasa kemudian dibuang ke laut…jakarta telah mengambil keputusan fatal…” disebut tidak bekerja secara maksimal.

(contoh isi bebrapa petisi copot Gubernur Anies Baswedan. change.org)

“ Tidak pernah memberikan solusi hanya janji dan puncaknya adalah kegagalan penanganan banjir di awal tahun 2020…” tulis akun @Gerard T****.

“ Pemimpin yang tidak bisa memberikan solusi dalam permasalahan sebaiknya mundur dari jabatannya…” tulis akun William Manu****.

“ Ga becus sama sekali, menghambur-hamburkan kas DKI untuk program kerja yang ga jelas, mulut manis aja dan asal berargumen tanpa bisa dipertanggungjawabkan…”  tulis akun an***.

Anies Baswedan sebelumnya sempat menanggapi kicauan warganya di dunia maya terkait petisi ini pada bulan Mei 2019 lalu dengan mengatakan setiap warga berhak menyuarakan aspirasinya.

“ Setiap warga negara berhak menyampaikan, mengkritik. Kalau berada di ranah publik ya harus mau dikritik…bahkan dicaci maki pun harus biasa-biasa saja. Dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang…” ujar Anies.