POLRES BREBES GULUNG GUDANG PESTISIDA PALSU JARINGAN ANTAR PULAU

Jatengtime.com-Brebes-Polres Brebes dipimpin Kabag Ops Polres Brebes, Kompol Raharja, Kamis (2/1/2019) pukul 19.00 WIB berhasil menggerebek sebuah rumah berkedok gudang rosok (barang bekas) yang dijadikan tempat produksi Pestisida palsu.

Penggrebekan yang melibatkan puluhan anggota polisi dan juga menggandeng petugas dari Dinas Pertanian dilakukan tempat pembuatan kemasan botol obat-obatan (pestisida) pertanian palsu disebuah bangunan milik Ayub (47), beralamat Rt 02/III, Kelurahan Dukuh Turi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.

Dari penggeledahan petugas berhasil menemukan jutaan botol bekas pestisida berbagai merek yang akan didaur ulang, plastik label pestisida berbagai merek serta alat untuk mendaur ulang botol bekas.

Kasat Reskrim Polres Brebes, Triagung Suryomincho menyatakan Ayub dan beberapa karyawan mendaur ulang botol botol bekas obat pertanian dan menjualnya ke para produsen obat pertanian palsu, dan termasuk bagian dari sindikat pembuat obat pestisida palsu yang banyak beredar di Indonesia.

“ Penggrebekan dilakukan karena gudang tersebut merupakan jaringan pembuat obat pestisida palsu yang pernah diungkap jajaran Polres Brebes pada 2019 lalu. Untuk menutupi kedoknya, mereka menggunakan metode gudang rongsok atau barang bekas…” kata Tri.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Demak menambahkan botol botol tersebut dikumpulkan pelaku dari para pemulung. Setelah dibersihkan, kemudian pelaku membuat label atau merek pestisida baru sesuai pesanan dan ditempelkan di botol.

Pestisida palsu kemudian dikirim ke produsen obat pertanian palsu yang tersebar di seluruh Indonesia.

“ Kami amankan dua orang. Satu pemalsu isi pestisida dan satunya pemilik gudang atau penyedia botol pestisida hasil daur ulang. Pelaku mendapatkan botol-botol kosong dari pemulung. Setelah botol dibersihkan, kemudian pelaku membuat label atau merek pestisida baru sesuai pesanan dan ditempelkan di botol. Mereka mengirim obat palsu itu, ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya Jawa Barat, Jakarta, Medan dan beberapa daerah lainnya. Mereka ini merupakan jaringan antarpulau…” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati membeberkan, obat palsu ditengarai sudah banyak beredar di wilayah Brebes. Selama ini, pihaknya banyak menerima keluhan petani soal kualitas obat yang tidak sesuai harapan.

“ Kami sering terima keluhan dari petani yang sudah banyak memakai berbagai obat (pestisida) tapi hasilnya tidak memuaskan. Dan sore ini terjawab. Polisi berhasil menggerebek rumah pembuat obat palsu…” kata Yulia.

Atas nama pemerintah, Yulia Hendrawati mengimbau kepada petani lagar lebih teliti dalam membeli obat pertanian. Termasuk juga untuk tidak membeli obat pada pedagang keliling.

“ Mohon para petani agar beli obatnya di toko atau kios resmi yang terdaftar. Jangan beli pada pedagang keliling…” ujarnya.