GRUP KERONCONG DEMAK YANG TAK PERNAH DILIRIK PEMERINTAH GANTI PERSONIL, SEMUA ANAK MUDA

Jatengtime.Com-Demak-Grup musik keroncong Gita Citra Alam asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah mungkin termasuk dari sekian banyak grup musik di daerah lain yang hampir semua personilnya sudah memasuki masa tua yang sudah pula saatnya mengadakan regenerasi untuk tetap melestarikan musik yang diyakini asli Indonesia agar tidak punah.

Grup musik yang di pimpin Prilastono, bermarkas di jalan Bhayangkara no 21 Demak, yang tidak pernah dilirik Pemerintah Daerah namun justru dikenal di luar daerah sejak awal tahun 2017 diam-diam mengadakan regenerasi untuk mengganti semua personil yang rata-rata berusia lanjut.

Di temui di markas Gita Citra Alam saat latihan, yang markasnya juga di sulap menjadi kedai kopi teras 21, Joko Suryanto salah satu dedengkot musik keroncong Demak menyatakan sudah saatnya Gita Citra Alam melakukan regenerasi mengganti semua personilnya dengan anak muda, dan personil yang sudah lanjut hanya menikmati alunan musik yang terkenal mendayu-dayu sambil minum kopi.

“ Memang sudah saatnya seluruh personil Gita Citra Alam diisi dengan anak muda yang penuh semangat melestarikan budaya Indonesia. Sejak awal tahun ini (2017) mereka sudah latihan dengan penuh semangat walau kendalanya untuk mengumpulkan mereka cukup sulit karena mereka punya kesibukan masing-masing…” ujar Joko.

Senada dengan Joko Suryanto, Titik Fasanah yang juga dedengkot keroncong Demak menambahkan sejalan dengan cita-cita dan semangat maestro keroncong Indonesia, Waldjinah (71) yang sering diminta  menyanyi di Istana Negara pada jaman Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto dengan lagu-lagunya seperti “Walang Kekek, “Jangkrik Genggong” dan “Ayo Ngguyu”.

“ Saya berharap ada generasi penerus yang peduli melestarikan musik keroncong di Demak, agar keroncong tetap lestari dan digemari semua kalangan masyarakat….” imbuh Titik.

Gayung bersambut grup musik keroncong Gita Citra Alam Demak sekarang sudah berganti personil dengan formasi Dika memegang alat musik cak, Satria memegang cuk, Sila memegang gitar melodi, Udin memegang celo, Agus memegang bas dan Mugik memegang