Jakarta-Ini peringatan Allah dalam Al-Qur’an bagi penyuka sex sesama jenis “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu…?”. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan para pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri…” (QS. Al A’raaf, 7: 80-82)
Wapres Jusuf Kalla berang begitu mengetahui United Nations Development Programme (UNDP) memberiakan dana US$ 8 juta (sekitar Rp 108 miliar) untuk mendukung komunitas kelainan sex LGBTI (lesbian, gay, biseksual, transgender, interseksual) di Indonesia, China, Filipina, dan Thailand. JK perintahkan hentikan pendanaan UNDP!
Perintah tegas di sampaikan JK di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (15/2/2016).
“ Hentikan UNDP Indonesia yang ada di sini. UNDP di Thailand yang punya proyek. Hentikan proyek mereka…” ujar JK geram.
JK menuturkan sudah ada pertemuan antara UNDP Indonesia dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, BAPPENAS meminta UNDP untuk menghentikan program pendanaan untuk membiayai organisasi LGBT di Indonesia.
“Oleh karena itu kita minta secara organisasi agar UNDP Indonesia kasih tahukan ke (UNDP) Thailand jangan laksanakan itu…” imbuh JK.
JK juga menegaskkan dari organisasi formal dunia, tidak ada pendanaan untuk LGBT yang masuk ke Indonesia. “Secara formal tidak ada. Mungkin mereka lewat NGO,” ujarnya.
Terpisah Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris di Senayan menegaskan LGBT bukan lagi hanya sebatas prilaku individu tetapi sudah menjelaskan menjadi sebuah gerakan masif yang terorganisir.
“Secara pribadi, saya tidak mempersoalkan keberadaan LGBT dan menolak segala macam kekerasan kepada mereka. Tapi saya tidak terima aksi propaganda mempromosikan LGBT dengan pesan utama mencintai sesama jenis dan perilaku seks menyimpang adalah hal yang wajar. Terlebih propaganda ini sangat gencar menyasar di kalangan anak dan remaja…” ujar Fahira
Fahira mensinyalir ada indikasi kuat secara bertahap gerakan LGBT ingin mengubah tatanan Sosial di Indonesia. Targetnya, Indonesia bisa seperti Filipina di mana LGBT bebas berpropaganda karena mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat mulai dari civil society, intelektual, law maker, aktivis, ormas, kampus, hingga tokoh dan lembaga keagamaan. Bahkan bisa seperti Vietnam di mana pernikahan sesama jenis dibolehkan walau tidak tercatat dalam catatan sipil, ending-nya seperti di Amerika dan 20-an negara lainnya yang melegalkan pernikahan sesama jenis dan secara hukum, sosial, budaya, agama, LGBT bebas.
“Propaganda secara masif mulai dilakukan lewat berbagai media baik yang konvensional maupun non kovensional, mulai dari buku, musik, film, tayangan TV, internet, media sosial, aplikasi hp, chatting dan lainnya. Dengan dukungan dana besar, LGBT bisa merusak tatanan budaya Indonesia. Saya minta hentikan niat-niat seperti itu, sudah banyak aspirasi dari masyarakat agar Indonesia punya aturan terkait LGBT seperti Rusia dan Singapura…” tegas Fahira.
“Hak anda para LGBT mendeklarasikan orientasi seksual anda ke muka umum. Tetapi jangan coba-coba berniat menuntut dan memaksa kami dan anak-anak kami memberi tolerensi terhadap gerakan yang mencoba mengubah pandangan agama, tatanan sosial, etika, norma dan nilai-nilai budaya Indonesia untuk beradaptasi atas moral LGBT-an kalian, karena kami akan lawan…” Tantang Fahira. (jt-jakarta)
