Gerhana matahari total hanya akan terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016 pagi hari layak di nikamati. Ketika langit di pagi hari yang tiba-tiba berubah gelap karena gerhana matahari total ini akan menjadi pemandangan yang menarik dan indah untuk diamati. Namun di harapkan untuk hati-hati ketika melihat gerhana matahari total dengan mata telanjang.
Pengamatan ( melihat langsung )gerhana matahari total ini tidak berbahaya asal dilakukan dengan cara-cara yang aman.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN) Thomas Djamaluddin menjelaskan “Sinar gerhana matahari total tidak akan membuat mata buta asal ketika melihat tidak dengan cara melihat langsung dengan mata telanjang. Justru saat gerhana total mencapai puncaknya maka saat itu adalah saat yang tepat untuk melihat keindahan korona atau mahkota matahari secara langsung tanpa penghalang atau filter.
Cara yang aman untuk mengamati gerhana adalah saat matahari perlahan tertutup bulan dan kondisi langit berangsur menjadi gelap (gerhana matahari sebagian) sangat dianjurkan agar menggunakan filter atau kacamata khusus untuk melihat matahari. Cara melihatnya juga jangan terlalu fokus karena saat itu matahari belum semuanya tertutup dan sebagian sinar matahari masih memancar sinar yang kuat hingga bisa merusak retina mata.
“Jadi ketika menyaksikan beberapa menit saja jangan terlalu fokus, sesekali melihat ke tempat lain selain sinar matahari , ingat tidak boleh fokus terlalu lama melihat matahari, itu akan aman-aman saja…” saran Thomas.
Saat ketika sinar matahari tertutup total dan langit menjadi gelap, filter yang melindungi mata bisa dilepas. Keindahan gerhana matahari total bisa disaksikan langsung dengan mata tapi tetap tidak boleh terlalu lama menatap sinar gerhana matahari walau durasi gerhana matahari total ini hanya 2 sampai 3 menit saja.
Setelah itu sinar matahari akan tersibak kembali dan langit kembali cerah. Saat matahari mulai tersibak lagi maka filter mata harus dipakai lagi agar kuatnya cahaya matahari tidak merusak retina. Disarankan untuk tidak coba-coba melihat lansung tanpa filter.
“Ketika bulan mulai tersibak lepas dari matahari, maka piringan matahari yang terang ( Korona )itu akan sangat menyilaukan sekali padahal ketika kita memandangnya, pupil mata sedang membesar dan itu yang membuat sinar gerhana matahari bisa merusak retina mata,” kata Thomas.
Thomas mengimbau agar warga bisa melihat fenomena yang indah ini, jangan sampai keindahan gerhana matahari total justru dihindari seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1983 lalu. Kala itu warga begitu takut melihat gerhana matahari total secara langsung karena adanya anggapan sinar matahari saat gerhana bisa membuat mata buta.
“Kita harus sosialisasi kepada masyarakat kalau melihat fenomena gerhana matahari itu aman asal memakai pengaman tidak terlalu asik melihatnya. Jadi jangan ada lagi pembohongan massal seperti tahun 1983 ketika itu di hembuskan kabar gerhana matahari berbahaya, orang suruh masuk ke dalam rumah, jendela-jendela rumah dikunci…” ucap Thomas.
Sementara itu komunitas astronomi Langit Selatan dalam websitenya mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati gerhana matahari total. Untuk Gerhana Matahari Total 2016 di Indonesia, akan ada area yang bisa menikmati momen ketika matahari sepenuhnya ditutupi bulan, akan tetapi ada juga daerah yang hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian. Untuk bisa menikmati gerhana matahari di tahun 2016, ada beberapa aturan yang harus selalu diingat.
*Ketika matahari masih tampak di langit, jangan pernah melihat matahari dengan mata tanpa alat.
*Gunakan filter matahari pada kacamata matahari selama pengamatan.
*Jangan gunakan kacamata hitam, film yang diekspos, CD, atau filter lainnya, karena dapat membahayakan mata.
Ketika terjadi totalitas selama 2-3 menit, kemudian matahari sudah tidak tampak dan pengamat bisa melihat langsung ke korona matahari. Akan tetapi segera setelah totalitas berakhir dan matahari tampak kembali, kenakan kacamata gerhana yang sudah dilengkapi filter matahari untuk menyaksikan gerhana sebagian.