Enam bulan terakhir, sedikitnya Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi Jateng “RSUP Dokter Kariadi” Semarang mendapat kiriman 25 mayat yang tidak memiliki identitas. Umumnya mayat yang dikirim ke kamar mayat rumah sakit terbesar di Jawa Tengah itu sama sekali tidak memiliki identitas resmi yang dikirim oleh pihak kepolisian.
Namun, setelah di identifikasi oleh petugas kepolisian dan menunggu beberapa hari lalu tidak ada keluarga yang menjemputnya maka pihak rumah sakit menguburkan mayat tanpa identitas tersebut layaknya seperti orang meninggal lainnya, tutur salah seorang petugas kamar mayat RS Kariadi bernama Suparlan (60).
Dikatakan, Suparlan, kamar jenazah Rumah Sakit Kariadi yang berada di Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang bukan hanya semata- mata melayani keluar masuknya mayat dari Rumah Sakit saja, akan tetapi di bagian ini juga melayani dari pihak kepolisian yang mengantar mayat yang tak teridentifikasi, membantu visum, juga membantu proses penguburan mayat yang tidak dikenal.
Menurut pria yang sudah betugas selama 30 tahun di kamar jenazah RS Kariadi ini ketika berbincang-bincang dengan Jatengtime.com menuturkan, selama bertugas banyak suka duka yang dialaminya terutama ketika menghadapi keluarga korban yang sering emosi, apalagi yang dilayani adalah masyarakat yang terkadang menghadapi orang yang masih emosi, marah. Jadi harus bisa sabar dan ikhlas, karena kita di sini langsung berhubungan dengan orang yang sedang susah,”ujar Suparlan.
Diakui Suparlan, ketika kamar jenasah dapat kirimanmayat tanpa identitas yang tidak di ambil oleh keluarganya maka dalam tempo 2 x 24 jam jesah itu harus dimakamkan. Hanya terkadang ketika agak kesulitan ketika mayat yang dikirim itu sudah membusuk atau tidak utuh lagi.**