JELANG PERAYAAN TRADISI GEREBEG BESAR, BUPATI DEMAK SOWAN AHLI WARIS SUNAN KALIJAGA

Jatengtime.com-Demak-Perayaan tradisi Pasar Rakyat Grebeg Besar (Besaran) menjadi salah satu agenda rutin tahunan Pemkab Demak bakal kembali digelar di tahun 2025 ini.

Tradisi yang sarat dengan kearifan budaya lokal dan nuansa spiritual biasanya akan dikunjungi jutaan warga baik Demak maupun kabupaten sekitar, kali ini akan disutradarai CV. Tsuraya (Ahmad Yudhi Prasetyo beserta tim) bakal berbeda daripada sebelumnya, akan dimanjakan dengan tatanan konsep dan rundown berajuk ‘Pasar Rakyat Grebeg Besar 2025’.

Rundown diawali dengan prosesi Pisowanan (silaturahmi) Bupati Demak, dr Eistia’nah, SE kepada sesepuh dan ahli waris trah Sunan Kalijaga, Rabu (7/5/2025) di Pendapa Notobratan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Sowan Bupati Demak menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan tradisi besar tahunan Grebeg Besar Demak 2025 didampingi Wakil Bupati Muhammad Badruddin, Sekda Akhmad Sugiharto, ST.MT, jajaran Forkopimda dan OPD terkait diterima langsung Sesepuh Kadilangu Raden Muhammad Cahyo Iman Santoso, Ketua Yayasan Sunan Kalijaga, Raden Kristiawan Saputro beserta keluarga besar Kadilangu.

Dalam sambutanya Bupati Demak yang dikenal dengan sebutan Mbak Esti menyatakan bahwa tradisi Pisowanan adalah bentuk nguri-nguri (melestarikan) saat Raden Fatah sebagai Raja Demak Bintoro, datang bersilaturahmi (Sowan) ke Sunan Kalijaga untuk meminta saran dan nasehat terkait pemerintahan, budaya hingga agama.

“ Tadisi Pisowanan ini sudah pernah dilakukan Sultan Fatah di mana beliau datang bersilaturahmi ke Sunan Kalijaga untuk meminta saran dan nasehat. Oleh karena itu kami meneruskan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu sekaligus menjaga warisan budaya kabupaten Demak…” kata Mbak Esti.

“ Pisowanan ini juga dimaknai sebagai bentuk permohonan do’a restu kepada para sesepuh Kadilangu agar seluruh rangkaian Grebeg Besar berjalan lancar, meriah dan penuh berkah…” ujarnya.

Mbak Esti juga menyampaikan bahwa rangkaian Grebeg Besar tahun 2025 ini akan dimulai dengan ziarah ke makam Raden Fatah, arak-arakan tumpeng 9, ancakan, pasar rakyat, iringan prajurit Patanguluhan, hingga prosesi sakral Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga Kutang Ontokusumo dan Keris Kyai Sengkelat yang jatuh pada 10 Zulhijah, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

“ Kami mohon dukungan dan do’a dari para sesepuh Kadilangu agar semua kegiatan Grebeg Besar dapat berjalan aman dan sukses…” pungkasnya.

Sesepuh Kadilangu, Raden Muhammad Cahyo Iman Santoso (Eyang Sepuh) yang awalnya menolak saat dimintai tanggapan oleh awak media akhirnya mengalah dan bersedia diwawancarai dan menyatakan bahwa seluruh ahli waris menyambut hangat kedatangan rombongan Pemkab Demak yang dipimpin Mbak Esti.

“ Pisowanan ini adalah bentuk sinergi spiritual dan budaya yang sudah selayaknya terus dilestarikan. Pisowanan ini menjadi jembatan kedekatan antara Pemkab Demak dan Kadilangu. Kami sangat mengapresiasi silaturahmi ini dan siap mendukung kelancaran Grebeg Besar…” kata Eyang Sepuh.

Eyang Sepuh juga menegaskan bahwa tradisi Pisowanan menjadi awal dari seluruh rangkaian kegiatan Gerebeg Besar, kemudian akan disusul ada Pisowanan Balasan dari pihak Kadilangu ke Pemkab Demak.

“ Tadi (Pisowanan) adalah prosesi awal dari seluruh rangkaian kegiatan Gerebeg Besar, kemudian kami juga akan adakan Pisowanan Balasan dari pihak Kadilangu ke Pemkab di Pendopo Kabupaten Demak…” ujarnya.

“ Puncak acara Tradisi Gerebeg Besar memang Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga, dan semoga seluruh prosesi sakral tahun ini bisa dilaksanakan dengan lebih semarak serta menjadi daya tarik budaya dan religi baik bagi masyarakat Demak maupun lainya…” pungkasnya.