AKSI HEROIK AIPTU NURKOLIS AMANKAN AYAH YANG MENGHAMILI ANAK TIRINYA DARI AMUK MASSA

Jatengtime.com-Demak-Kasus Murmin, 45 tahun pekerjaan swasta, alamat Desa Kedondong RT.007/002, Kecamatan Demak Kabupaten Demak menghamili anak tirinya (Bunga, 17 tahun) sejak masih duduk di MTs hingga sekarang duduk kelas 3 salah satu SMA Islam hingga bunga hamil sekitar 5 bulan, ternyata ada peristiwa yang cukup menegangkan dan heroik.

Peristiwa yang cukup menegangkan dan aksi heroik yang dilakukan Aiptu Nurkolis, anggota SatPol AIRUD Polres Demak yang berhasil mengamankan ayah bejad yang menghamili anak tirinya dari amuk massa yang marah kepada pelaku.

Aksi heroik bermula saat Aiptu Nurkolis Senin (22/9/2024) malam pulang dari dinas hendak istirahat. Kemudian datang salah satu warga menotok rumah Kolis yang kebetulan 1 desa dengan pelaku dengan agak keras hingga membangunkan anggota Polisi yang juga terkenal sebagai penyanyi Dangdut dengan nama panggung Kolis Juliano All New Metro.

Warga yang membangunkan ternyata masih famili pelaku meminta agar Kolis agar segera kerumah pelaku karena sudah ada banyak warga yang akan melakukan amuk massa. Namun karena masih capek dan tidak tahu permasalanya, Kolis kemudian bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

“ Waktu itu saya baru pulang dinas, mau istirahat. Saya mendengar pintu rumah diketok-ketok warga, kemudian saya keluar dan bertanya ada apa. Ternyata ada sebuah peristiwa yang sangat memilukan, namun hendak ada sebuah peristiwa yang tidak dibenarkan oleh hukum, yaitu amuk massa. Ya sebagai seorang anggota Polisi sudah menjadi kewajiban saya untuk mengamankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama…” kata Kolis.

Setelah mengetahui bahwa warga marah dan tidak terima karena Murmin menghamili anak tirinya, Kolis bergegas menuju rumah Nurmin agar tidak terjadi amuk massa yang tidak diperbolehkan oleh hukum.

“ Sampai dirumah pelaku memang sudah ada puluhan warga yang rata-rata tersulut emosin tidak terima Bunga dihamili ayah tirinya…” ujarnya.

“ Saya awalnya sendirian berusaha menenangkan emosi warga, sambil bertanya apa sebenarnya yang telah dilakukan pelaku yang pernah kerja dirumah saya. Semakin malam jumlah warga yang emosi semakin banyak, kemudian saya telpon suami bu Kades dan Kapolsek Demak Kota agar segera mengirim anggota yang piket…” ungkapnya.

Informasi yang berkemang ternyata warga yang datang tidak hanya warga Desa Kedondong, namun warga desa lain yang kebetulan melintas menghindari kemacetan di Bangjo Trengguli yang sedang ada pekerjaan peninggian jalan.

“ Saya tidak sempat melihat wajah warga satu persatu, yang jelas sangat banyak. Kalau sendirian jelas saya tidak mampu membendung warga yang makin emosi. Suami bu Kades datang cukup membuat saya lega, disusul rekan dari Polsek Demak Kota datang, saya semakin yakin kalau pelaku bsa terbebas dari amuk massa…” jelasnya.

“ Mungkin dari sebanyak warga malam itu ada yang banyak kenal saya, kemudian kedatangan suami bu Kades dan rekan Polsek Demak Kota membuat emosi warga mulai sedikit mereda. Sempat saya dengar warga akan membakar pelaku hidup-hidup, dibunuh dan lain sebagainya. Dengan perjuan berat, Alhamdulillah pelaku berhasil kami amankan dari amuk massa kemudian kami bawa ke Polsek Demak Kota. Setelah dimintai keterangan pelaku lantas kami bawa ke Unit PPA Polres Demak…” imbuhnya.

Murmin, ayah yang menghamili anak tirinya.

Kolis memohon agar Bunga dan ibunya dilindungi masa depanya.

Aksi heroik Kolis kembali dilakukan Kamis (26/9/2024) dengan mendatangkan perwakilan warga dan perangkat desa dirumahnya seraya memohon agar Bunga dan ibu kandungnya dilindungi masa depanya dengan alasan kemanusian.

“ Sengaja saya minta bapak-bapak dan ibu-ibu warga desa Kedondong dirumah saya untuk diskusi bersama mencari solusi nasib mbak bunga dan ibunya. Mereka tidak bersalah justru adalah korban. Untuk itu saya pribadi memohon agar Mbak bunga dan ibunya bersama-sama kita lindungi masa depanya. Jangan di cemooh, di buly dan lainya njih. Kita pikirkan bersama nanti gimana aranya agar mbak bunga dan ibunya terus tegar menghadapi cobaan ini. Perkara nasib pelaku biar APH yang menentukan hukuman apa yang pantas diberikan akibat perbuatanya…” pintanya.

Sekda Demak juga diminta turun tangan membantu korban.

“ Saya juga dengan rendah diri menghiba, mengetuk nurani siapa saja yang peduli dengan nasib mbak bunga dan ibunya, juga peduli dengan jabang bayi yang sedang dikandung mbak bunga yang juga tidak bersalah, harus terlahir dengan melalui peristiwa ini…” ucap Kolis dengan sedih.

“ Tak lupa saya mengetuk nurani jajaran pemerintah, dinas terkait, Kepala Kemenag, terutama sekali bapak Sekda Akhmad Sugiharto, ST.MT untuk turun langsung membantu masalah ini…” pintanya.

“ Saya sangat paham, kesibukan pak Sekda sangat padat, namun saya percaya beliau adalah pejabat yang arif dan bijaksana. Saya kenal baik beliau karena sama-sama pengurus PAMMI, sering sama-sama turun ke jalan mencari donasi untuk korban bencana alam. Saya dikenal di dunia panggung juga berkat jasa pak Sekda yang selalu membimbing saya agar tetap melaksanakan tugas negara sebagai Polisi sekaligus seniman pecinta musik. Beliau juga sering mengingatkan langsung kepada saya kalau ada informasi yang tidak baik agar saya tidak salah jalan…” pungkasnya.