KAPUS GAJAH 1 : TERIMA KASIH, SELURUH ELEMEN BANGSA BERSATU, KESEHATAN MASYARAKAT DEMAK MAKIN TERJAMIN

Jatengtime.com-Demak-Kapus (Kepala Puskesmas) Gajah 1 Muazaroh, SKM,M.Kes mengucapkan terima kasih karena seluruh elemen bangsa bersatu, kesehatan masyarakat Demak makin terjamin.

Hal itu disampaikan Muazaroh dalam acara Forum Konsultasi Publik yang dihadiri seluruh ‘elemen/unsur peduli kesehatan masyarakat’ baik dari jajaran Nakes Puskesmas, Forkopimcam, Kades sewilayah kerja Gajah 1, media massa dan Ormas/LSM, Rabu (11/9/2024) di Aula Puskesmas Gajah, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak.

“ Kami terharu sekaligus bangga seluruh elemen peduli kesehatan masyarakat, hal ini tentu menjadi penyemangat bagi kami seluruh jajaran puskesmas dan nakes seluruh Demak untuk lebih berbakti kepada masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan maupun medis…” kata Muazaroh.

“ Dengan makin bersatunya elemen peduli kesehatan, saya yakin permasalahan dilapangan akan mudah kita atasi bersama…” ungkapnya.

dr.Sofiyana dalam paparanya menjelaskan terkait banyak hal yang berkaitan dengan sarpras, hak dan kewajiban pasien, keterbukaan informasi publik hingga kerjasama pengawasan kinerja puskesmas Gajah 1.

“ Forum Konsultasi Publik ini kami adakan tidak hanya memaparkan keberhasilan kinerja berdasarkan angka atau data. Kami juga bahas tentang sarpras, hak dan kewajiban pasien, keterbukaan informasi publik hingga kerjasama pengawasan kinerja puskesmas Gajah 1…” kata Sofiyana.

“ Oleh karena ini dalam acara ini kami membuat skema kegiatan yang minimal harus ada 5 dari unsur pesertanya. 1 penyelenggara layanan, 2 Stakeholder Pelayanan Publik, 3 Ormas/ LSM, 4 pengguna layanan, 5 media massa dan 6 ahli/ pakar. Hari ini skema kami terpenuhi…” ujarnya.

Dari unsur media massa kebetulan dihadiri Pemred (Pemimpin Redaksi) Media Online jatengtime Zuliadi Akhmad dalam sesi tanya jawab lebih menekankan unsur keterbukaan informasi publik yang netral dan independen.

“ Ini sebuah kegiatan yang masuk dalam kategori langka, kami dari unsur media massa diundang langsung pihak penyenggara untuk memberikan tanggapan. Sejak awal saya cermati seluruh paparan kegiatan masuk dalam kategori baik. Semua peserta baik dari Kapolsek, Danramil hingga para kades terlihat serius. Sebuah bukti keberhasilan mengemas kegiatan yang profesional baik dari unsur kecakapan SDM medis, penguasaan bahasa kearifan lokal dilapangan yang mudah dimengerti masyarakat…” kata Zuliadi.

“ Yang justru menjadi catatan saya, pihak penyelenggara telah berhasil membuat sebuah konsep keterbukaan informasi publik yang sangat bagus sebagai sebuah penyelenggara kesehatan. Ini sangat penting sebagai salah satu pilar utama komunikasi hingga kritik atas pelayanan kesehatan sehingga tidak ada lagi jurang pemisah antara nakes penyelanggara kesehatan dan masyarakat sebagai pasien…” ujarnya.

“ Jika keterbukaan informasi publik sudah terbangun kuat, maka seperti contoh kejadian beberapa waktu lalu di salah satu puskesmas di Demak terkait salah informasi yang kemudian menjadi sebuah berita miring tidak akan terjadi. Semua pihak boleh punya kode etik, tapi cobalah untuk diskusi agar tidak menjadi masalah yang merugikan reputasi nakes. Ayo belajar menjadi relawan bencana, turun langsung membantu korban agar bisa merasakan syahdunya menikmati kehidupan dilokasi bencana. Gak perlu turun di daerah konflik, terlalu jauh dan pasti tidak kuat. Dari situlah akan tertanam jiwa tanggung jawab dan kepedulian terhadap sesama, terhadap kinerja nakes, TNI, Polri sampai pemerintahan terakir yaitu kades beserta perangkatnya…” pungkasnya.

Pesan Bupati Demak, senyum nakes salah satu obat mujarap buat kesembuhan pasien.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Akhmad Sugiharto,ST.MT terkait Forum Konsultasi Publik yang terus digencarkan Pemkab menyatakan kegiatan kesehatan masyarakat sangat penting terus dilakukan agar hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terjaga dengan baik.

“ Tugas pemkab ini (pelayanan kesehatan) harus didukung banyak pihak, terus agendakan demi masyarakat dalam hal ini bisa jadi pasien atau orang sakit yang pingin mendapat pelayanan kesehatan prima. Banyak cara lho kalau kita mau dan sering diskusi bersama, masalah kesehatan pasti ada solusi penyelesainya…” kata Sugiharto.

“ 1 resep yang sering kita lupakan dalam menghadapi masalah, yaitu senyum. Dengan senyum kita pasti lapang dada dan bisa berfikir tenang. Sepintas sederhana ya, tapi itu terbukti sangat ampuh. Kebetulan kalau rumus senyum itu diterapkan dalam dunia medis, saya malah teringat banyak laporan rekan-rekan wartawan bahwa ibu bupati (dr.Eisti’anah,SE/ Mbak Esti) yang latar belakangnya kan seorang dokter lho, pernah menciptakan sebuah pesan ungkapan bahwa senyum adalah salah satu obat mujarap buat kesembuhan pasien. Dan itu terbukti to, coba kalau pas meriksa pasien sambil marah-marah, pasien sulit sembuh walau minum obat paling ampuh…” pungkasnya.