NAGIH TRANSFER BAYARAN SAAT ASYIK BERHUBUNGAN, PEREMPUAN OPEN BO MiChat DIBUNUH PELANGGAN

Jatengtime.com-Denpasar-Nagih transfer bayaran saat asyik berhubungan, perempuan open BO (Boking Out) MiChat dibunuh pelanggan seorang ABK bernama Anjas Purnama (23) karena tersinggung.

Perempuan open BO yang bernasib malang ini berinsial F (47) asal Jember, Jawa Timur ini ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi telanjang dengan leher terlilit kabel catokan rambut di kamar kosnya di daerah Pemogan, Denpasar Selatan, Bali.

Mayat ‘perempuan panggilan lewat aplikasi cewek MiChat’ itu pertama kali ditemukan oleh saksi seorang kurir ekspedisi, Sabtu (4/5/2024) siang, sekitar pukul 11.00 Wita.

Saksi awalnya curiga pintu korban terbuka, kemudian terkejut melihat korban dalam kondisi telanjang, terkapar dengan leher terlilit kabel catok rambut. Saksi lantas melaporkan kejadian ini kepada penghuni kos lain dan diteruskan ke polisi.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Wisnu Prabowo kepada wartawan, Minggu (5/5/2024) mengatakan pelaku sebelumnya mengenal korban lewat aplikasi MiChat sekitar akhir April 2024.

Sekali kenalan, Anjas Purnama dan korban sepakat bertemu dan melakukan transaksi seks dengan tarif Rp 300 ribu.

“ Korban dan pelaku ini kenal dari aplikasi MiChat. Mereka sempat berhubungan badan pada bulan April. Terus mereka lanjut chat-chatan dan bertemu lagi di bulan Mei…” kata Wisnu.

Merasa keenakan, pelaku kembali menghubungi korban untuk berhubungan seks melalui MiChat. Setelah sepakat, pelaku datang ke tempat kos korban dengan berjalan kaki untuk mendapatkan service aduhai dari korban dengan tarif Rp 300 ribu.

Usai memberikan service aduhai, korban mengaku sedang terlilit utang, lalu menawarkan pelaku untuk diservice lagi lagi dengan tarif yang sama. Pelaku setuju, kemudian korban dijanjikan uang Rp 500 ribu dan akan ditransfer saat itu juga.

Saat asyik berhubungan seks, korban ternyata terus merengek meminta uang transferan Rp 500 ribu kepada pelaku. Merasa service aduhai terganggu dengan pertanyaan korban yang terus menanyakan uang transferan, pelaku gelap mata, menjambak dan memiting leher korban hingga tidak bernafas.

Pelaku lantas mengambil kabel catok rambut dan melilitnya ke leher korban guna memastikan sudah tewas. Pelaku lantas mengambil kalung emas milik korban di leher, handphone, dan uang.

Pelaku buru-buru meninggalkan lokasi dengan keadaan pintu masih sedikit terbuka, melarikan diri ke Pelabuhan Benoa, Denpasar.

“ Pelaku saat pergi, mengganti baju yang ia kenakan dengan baju milik korban. Barang milik korban rencana dijual dan pelaku bersembunyi di Pelabuhan Benoa…” ujarnya.

Namun sial, Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 20.30 Wita, tim gabungan berhasil menangkap pelaku di sekitar Pelabuhan Benoa. Kaki pelaku terpaksa dihadiahi timah panas karena melawan petugas.

“ Pelaku saat kita amankan melawan dan hendak kabur. Terpaksa kami berikan tindakan tegas terukur pada kakinya…” pungkasnya.