ISU JOKOWI MINTA BERTEMU MEGAWATI, PDIP : KAMI FOKUS MENANGKAN GANJAR-MAHFUD DI PILPRES 2024

Headline, Nasional, Politik3260 Dilihat

Jatengtime.com-Jakarta-Isu terbaru Presiden Jokowi (Joko Widodo) meminta bertemu dengan Megawati Soekarnoputri dibenarkan Politikus PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Andreas Hugo Pareira. Andreas menyebut PDI-P lebih fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Intinya PDI-P tidak mau terlalu mengurusi isu-isu di luar agenda utama yaitu ‘Pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024’. 

“ Intinya kami (PDI-P) sedang dan lebih fokus memenangkan Ganjar-Mahfud daripada mengurusi isu-isu seperti ini…” kata Andreas kepada awak media, Sabtu, 20 Januari 2024.

Sember dari di internal PDIP dan kroni Jokowi non-partisan mengatakan Jokowi sedang menjajaki pengurus DPP PDIP untuk menjadi mediator pertemuan dirinya dengan Megawati.

Namun, permintaan Jokowi tersebut baru akan disampaikan kepada Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P setelah Pemilu 2024 selesai.

Terkait isu tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, pada 10 Januari 2024 tidak banyak berkomentar.

Hasto hanya menyebut jika Presiden Jokowi tampaknya ada perasaan ‘bersalah’ dengan sikap politik yang diambilnya belakangan ini.

“ Dia (Jokowi) mungkin merasa bersalah. Pasti ada perasaan tidak enak. Padahal ibu menerima tamu secara bebas. (Megawati) Ketemu bebas setiap saat…” kata Hasto.

Diketahui hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP banyak jadi pembicaraan banyak pihak, dimulai dari Gibran Rakabuming Raka putra sulung Jokowi menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Kemudian menantunya Bobby Nasution (Walikota Medan) dipecat sebagai kader PDIP karena mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Disusul, Kaesang Pangarep (putra bungsu Jokowi) menjadi Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia).

Jokowi yang dibesarkan dan didukung penuh PDI-P sejak jadi Walikota Solo hingga menjadi presiden 2 periode, tidak menghadiri Hari Ulang Tahun PDI-P ke 51 pada 10 Januari beberapa hari lalu dengan alasan agenda lawatan ke beberapa negara Asia Tenggara (ASEAN).