Jatengime.com-Demak-Sekda Demak Akhmad Sugiharto, ST.MT (yang juga menjabat sebagai Ketua PPBI) menggandeng BUMD dan Komunitas LH untuk menghijaukan taman dan fasilitas publik di Kota Wali.
Rembug santai yang kusus membahas tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan ini dilangsungkan, Jum’at (10/11/2023) pukul 14.00 WIB di Reinz Cafe dengan menghadirkan perwakilan BUMD dan beberapa Komunitas LH Demak.
Sugiharto dalam paparanya menyatakan Pemkab Demak menilai pentingnya pengelolaan alam dan lingkungan yang lebih mengarah ke taman dan fasilitas publik agar tetap terawat, hijau dan asri.
“ Pemkab Demak menilai pentingnya pengelolaan alam dan lingkungan yang lebih mengarah ke taman dan fasilitas publik agar tetap terawat, hijau dan asri menjadi sebuah kebutuhan…” kata Sugiharto.
“ Setelah melalui berbagai pertimbangan, maka saya memutuskan untuk menggandeng BUMD dan beberapa komunitas LH yang betul-betul peduli lingkungan untuk bersama-sama Pemkab membangun sinergi dalam upaya menjaga alam dan lingkungan…” ujarnya.
Upaya mendapatkan Adipura.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PPBI (Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Demak yang koleksi andalanya dari jenis Lohansung dan Santigi sudah malang melintang mengikuti pameran dan kontes bonsai baik tingkat lokal dan nasional ini paham betul tentang seni, estetika yang terkandung didalam merawat alam dan lingkungan terutama tentang tumbuhan dan taman.
“ Kalau kita berbicara tentang kepedulian alam dan lingkungan tentunya ada beberapa aspek penunjang yang saling mengait dan berkaitan yang dapat kita kerucutkan kearah aspek pokok yaitu sampah dan tanaman…” ungkapnya.
“ Sebenarnya sampah harus dikelola bersama antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat cukup dengan peduli membuang sampah pada tempatnya, sedangkan pemerintah tentunya menyediakan TPA dengan sistem pengolahan terpadu dan modern…” paparnya.
“ Kalau semua masalah alam dan lingkungan ini sudah terkonsep dengan baik, ya nggak berlebihan jika Demak mendapat Adipura dengan penilaian utama tentang TPA sampah…” lanjutnya.
Suami dari Nur Aeni, S.pd (Guru SMAN 2 Demak) ini menggaris bawahi dengan menggandeng BUMD dan komunitas LH bukan berarti mengesampingkan pihak lain yang peduli alam dan lingkungan hidup.
“ Sengaja saya pilih BUMD dan komunitas LH yang menjadi ujung tombaknya. Komitas yang nanti akan bertugas merawat beberapa taman yang tersebar di berbagai titik dan fasilitas publik terutama taman ramah anak. Komunitas LH kan sangat paham kebutuhan hidup tanaman termasuk estetika dan nilai seni agar masyarakat terpukau dengan hijau dan asrinya taman. Kemudian diharapkan masyarakat akan tergugah rasa Handarbeni, rasa ikut memiliki, merawat taman serta tentunya akan peduli dengan sampah agar tidak berserakan di taman…” urainya.
“ Sedangkan BUMD saya gandeng dengan tujuan menyentuh CSR-nya sekedar untuk memberikan suport demi berlangsungnya upaya bersama membuat serta menjaga taman dan fasilitas publik terus menjadi ijo royo-royo…” imbuhnya.
Peran aktif Bupati Demak.
Sedangkan peran Bupati dalam hal ini telah juga sangat vital dalam upaya ikut serta menjaga alam dan lingkungan dengan menganggarkan alat pengolahan sampah terpadu tahun 2023 ini.
“ Tentunya ibu dr. Eistianah, SE selaku bupati Demak tidak tinggal diam dalam masalah ini. Beliau selalu mensuport segala kegiatan peduli alam dan lingkungan, dan tahun ini beliau sudah menganggarkan alat pengolah sampah terpadu. Dengan alat tersebut, nantinya sampah akan diolah dan dipilah menjadi beberapa segmen antara lain yang paling penting adalah kompos. Dari kompos ini nantinya semua tanaman baik yang ditaman, fasilitas publik hingga lahan mangrove akan mendapatkan unsur hara yang cukup buat pertumbuhanya. Ilmunya sama persis dengan dunia bonsai…” pungkasnya.