SISWI SD DI SEMARANG MENINGGAL DUNIA TIDAK WAJAR, ADA PERUBAHAN BENTUK DUBUR DAN KEMALUAN SOBEK

Jatengtime.com-Semarang-Seorang siswi SD berinisial DKW (12) warga Kampung Klungsu, Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang diduga meninggal dan tidak wajar. Hasil pemeriksaan sementara ditemukan perubahan bentuk dubur dan kemaluan sobek.

DKW dinyatakan meninggal dunia saat dibawa orang tuanya ke RS Panti Wilasa Citarum, sekira pukul 03.30 wib.

Agus Dwi Cahyono, Ketua RW setempat mengatakan pukul 07.00 WIB mendapat informasi dari paman korban.

“ Saya mendapat laporan jam 07.00 wib, kalau DKW meninggal dunia. Infonya ada kejanggalan di tubuh korban. Tapi jelasnya seperti apa kejanggalanya, Saya tidak tahu…” kata Agus.

Agus menambahkan, sebelum dibawa ke rumah sakit, DKW diketahui sakit panas dan dibawa ke rumah sakit panti wilasa.

Sementara itu, Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan, membenarkan terkait masalah ini dan saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi.

“ Iya benar kejadian itu, jadi informasi yang kami dapatkan hari Jum’at (minggu) lalu korban sudah alami sakit, dan puncaknya Rabu dini hari tadi sempat dibawa ke Puskesmas kondisinya semakin drop dirujuk ke Pantiwilasa Citarum, ternyata sudah meninggal…” kata Iwan.

“ Saat ini masih kami dalami dan kami juga menunggu hasil otopsi pihak RSUP Dokter Kariadi…” kata Iwan.

Iwan juga menyebut, hasil visum sementara dokter ada perubahan bentuk pada dubur dan sobek di alat kelamin korban.

“ Kalau hasil visum sementara dokter menyatakan ada perubahan bentuk pada dubur dan sobek di vagina. Namun, saat ini belum dapat disimpulkan penyebab kematian korban…” ungkapnya.

Tiga orang saksi masing-masing bapak, ibu dan kakak laki-laki korban sudah dimintai keterangan penyidik Satreskrim Polrestabes Semarang. Polisi juga telah memasang garis polisi di kamar korban untuk penyelidikan lebih lanjut.

“ Tiga tiga orang saksi sudah diperiksa. Bapak, ibu dan kakak kandung 18 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut sudah diambil alih oleh Satreskrim Polrestabes Semarang untuk penyelidikan…” pungkasnya.