Jatengtime.com-Mekkah-Rangkaian ibadah dan puncak haji tahun 2023/ 1444 H telah berakhir pada Sabtu 1 Juli. Seluruh jemaah Indonesia yang berada di Mina, telah kembali ke hotel masing-masing di Makkah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, Sabtu (1/7/2023) menyatakan seluruh jemaah Indonesia yang berada di Mina, telah kembali ke hotel masing-masing di Makkah.
“ Alhamdulillah, seluruh jemaah haji Indonesia sore ini sudah diberangkatkan dari Mina menuju hotel mereka masing-masing di Makkah. Ini sekaligus mengakhiri fase puncak haji di Armina…” kata Hilman.
Sejak tanggal 27 Juni 2023 atau 9 Zulhijjah, sebanyak 227 ribu lebih jemaah Indonesia melaksanakan rangkaian ibadah hingga puncak haji dengan ‘ Wukuf ’ ( berhenti karena dalam pelaksanaannya seluruh jemaah haji akan berhenti dari segala aktivitas dan berkumpul di Padang Arafah sambil memperbanyak memanjatkan do’a ) di Arafah, kemudian Mabit ( bermalam ) di Muzdalifah dan Mabit di Mina.
Ada jemaah yang bersiap untuk pulang kembali ke Tanah Air dan ada sebagian yang akan melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Pemulangan jemaah haji dari Mina menuju Makkah berlangsung dua hari, yaitu tanggal 12 dan 13 Zulhijjah 1444 H.
Lebih dari 156 ribu jemaah ( 74% ) haji Indonesia mengambil pilihan Nafar awal, kembali dari Mina pada 12 Zulhijjah. Sebanyak 26% lainnya, mengambil pilihan Nafar Tsani, kembali dari Mina pada 13 Zulhijjah.
Dari 209.782 jemaah haji reguler yang tiba di Tanah Suci, sebanyak 198.373 orang menjalani Haji Tamattu, 3.233 orang dengan Haji Ifrad, sedangkan 31 orang lainnya dengan Qiran.
“ Sebanyak 138.082 jemaah ( 68% ) tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah ( KBIHU ), yang lainnya adalah jemaah mandiri…” ujarnya.
Jemaah yang meninggal dunia.
Sebelum puncak haji, tercatat 154 jemaah yang wafat. Sebanyak 10 jemaah wafat di Tanah Air, 143 wafat di Arab Saudi, 1 jemaah haji khusus dan semua sudah dibadalhajikan.
“ Selama fase puncak haji, ada 112 jemaah yang meninggal di Arafah (14), Mina (58), Makkah (39), dan Madinah (1). Mereka semua sudah dibadalhajikan, baik yang meninggal di Makkah maupun Madinah, sudah menjalani wukuf baik dengan skema badal maupun safari wukuf…” ungkap Hilman.
Layanan kusus buat jemaah lansia dan disabilitas.
Ibadah haji tahun ini ada dua kelompok safari Wukuf, yaitu safari wukuf yang digelar Kantor Kesehatan Haji Indonesia ( KKHI ). Total ada 238 jemaah yang memenuhi syarat secara kesehatan untuk disafari-wukufkan.
Kedua, safari wukuf yang digelar PPIH Arab Saudi, tercatat 129 lansia dan disabilitas yang sangat terbatas pergerakannya sehingga tidak bisa melakukan apa-apa.
Selama masa puncak haji, mereka ditempatkan pada lima hotel transit yang berada di empat wilayah, yaitu: 2 hotel di Syisyah, 1 di Jarwal, 1 di Raudhah dan 1 di Misfalah.
Layanan konsumsi dan 55 petugas telah disiapkan untuk mendampingi dan melayani mereka selama di hotel transit.
“ Seluruh jemaah haji lansia dan disabilitas ini sudah dikembalikan ke hotel asalnya masing-masing. Mereka kembali berkumpul dengan jemaah yang satu kloter ( kelompok terbang )…” imbuhnya.
Rencana kepulangan ke tanah air.
Saat ini petugas sedang berupaya agar jemaah lansia dan disabilitas bisa dipulangkan lebih awal ( Tanazul ) ke Tanah Air dengan cara mengisi kursi pesawat yang kosong saat pemulangan.
Proses kepulangan jemaah haji gelombang pertama akan berlangsung mulai 4 Juli 2023 melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Penimbangan barang bagasi mulai dilakukan pada 2 Juli 2023.
Untuk jemaah haji gelombang kedua, akan mulai diberangkatkan ke Madinah pada 10 Juli 2023.
“ Alhamdulillah, bersama ini kami tegaskan kembali bahwa fase puncak haji di Armina hari ini sudah berakhir…” pungkasnya.