INDONESIA KIRIM BANTUAN KORBAN GEMPA TURKI DISERAHKAN MELALUI BULAN SABIT MERAH

Jatengtime.com-Jakarta-Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk membantu korban terdampak gempa bumi bagian selatan Turki.

Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal dalam konferensi pers virtual di Jakarta , Selasa (7/2/2023) menerangkan paket bantuan dari Pemerintah Inonesia berupa satu kontainer bahan makanan dikirim lewat jalur darat dari Ankara menempuh sekitar enam jam perjalanan.

“ Saat ini saya bersama tim KBRI sedang bergerak menuju Gaziantep untuk memberikan bantuan kemanusiaan berupa satu kontainer bahan makanan dari pemerintah Indonesia untuk diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Turki ( Organisasi kemanusiaan Turki )…” ungkapnya.

Iqbal menyebut bantuan bahan makanan yang dikirim adalah makanan-makanan instan dan kompor gas portable beserta tabung gas.

Selain bahan makanan, pemerintah juga telah menyiapkan sekitar 300 selimut untuk para WNI yang memilih tetap tinggal di rumah penampungan.

“ 300 selimut ini nanti akan dibagikan langsung ke WNI yang membutuhkan karena tidak semua WNI dievakuasi, ada WNI yang memilih tetap tinggal, tetapi kami akan memberikan bantuan logistik termasuk selimut untuk mereka…” ujanya.

Diketahui, 104 WNI terdiri atas 40 orang dari Gaziantep, 40 orang dari Kahramanmaras, 14 dari Dyarbakir, 9 dari Hatay, serta 1 WNI dari Adana. akan dievakuasi dari lima wilayah yang terdampak gempa menuju Ankara.

KBRI Ankara mencatat 10 WNI mengalami luka-luka, empat di antaranya sudah dirawat di rumah sakit setempat, sedangkan enam lainnya termasuk tiga orang yang mengalami patah tulang akan dievakuasi ke rumah sakit di Ankara.

104 WNI tersebut harus dievakuasi karena pada umumnya tempat tinggal maupun asrama mereka telah hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah melebihi kapasitas.

Proses evakuasi WNI yang berada di Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay ke Ankara kemungkinan bisa dilakukan pada Selasa malam ini.

Para WNI tidak dapat tinggal di tenda-tenda karena suhu udara yang dingin berkisar antara 4 hingga -7 derajat Celsius dan disertai badai salju.

Proses evakuasi dari Dyarbakir kemungkinan akan memakan waktu lebih lama akibat tiga jalan menuju kota tersebut mengalami kerusakan parah sehingga tim KBRI harus mencari alternatif lain.

“ Dari Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay kemungkinan besar malam ini sudah bisa dilakukan evakuasi ke Ankara. Kami sudah menyiapkan tempat di Wisma Duta, kediaman saya. Di sana sudah disediakan tempat yang dapat menampung 110 orang untuk bisa bertahan…” pungkasnya.

Gempa bumi dengan Magnitudo 7,8 SR telah mengguncang wilayah Turki dan Suriah, mengakibatkan sedikitnya 3.381 warga meninggal dunia dan 20.426 warga mengalami luka-luka.