RIDWAN KAMIL MINTA POLDA USUT TUNTAS ORMAS PERUSAK LABEL GEREJA PADA TENDA BANTUAN CIANJUR

Jatengtime.com-Cianjur-Sebuah rekaman video berdurasi 50 detik mempertontonkan aksi terduga salah satu Ormas yang terdiri dari empat orang warga dan satu orang yang merekam perobekan logo Gereja Reformed di bagian atas tenda biru untuk masyarakat yang terdampak gempa Cianjur menjadi viral dan menuai banyak kritikan.

Rekaman video tersebut juga membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lewat linimasa Twitternya, Minggu (2711/2022) geram meminta Polda Jawa Barat untuk mengusut tuntas aksi Ormas yang pencabutan label gereja tersebut.

“ Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari…” cuitnya.

Ridwan Kamil menegaskan aksi ormas tersebut tidak terpuji, walaupun tidak bersaudara dalam keimanan, tetapi kita semua bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan.

“ Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan…” ungkapnya.

Dia juga menyesalkan aksi tersebut dan hal itu tidak boleh terulang lagi.

“ Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur…” ujarnya.

Gubernur Jabar ini juga menjelaskan bahwa bencana datang tidak pilih-pilih korban, semua orang akan terkena dampaknya, tidak peduli dari golongan apa.

“ Bencana ini datang tidak pilih-pilih dan mendampaki semua orang, semua pihak dan semua golongan di Cianjur tercinta ini…” ungkapnya.

Sedangkan siapa saja yang tergerak hatinya untuk membantu korban gempa Cianjur datang dari berbagai golongan, kelompok, maupun agama.

“ Yang membantu bencana pun datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, dari semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya…” tegasnya.

Terkait adanya identitas baik bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan merupakan hal yang wajar sebagai bentuk dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka.

“ Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka…” jelasnya.

Gubernur Ridwan juga menegaskan bahwa sila ke-2 Pancasila harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijaksana.

“ Karenanya Sila ke-2 Pancasila ‘ Kemanusiaan Yang adil dan Beradab ’ harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan…” pungkasnya.