LULU NAGITA, PENYIAR RADIO RSKW MULTI TALENTA MENUJU KPID AWARD 2022

Jatengtime.com-Demak-Lulu Nagita,penyiar RSKW ( Radio Suara Kota Wali ) Demak terpilih menjadi salah satu nominasi “ Penyiar Terfavorit ” pada Ajang Anugerah Penyiaran KPID Jateng 2022.

KPID ( Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ) Jateng yang merupakan sebuah lembaga independen di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia memberikan apresiasi kusus kepada penyiar-penyiar radio yang berprestasi.

Dukungan masyarakat terhadap penyiar-penyiar radio berprestasi dapat diberikan dengan cara follow instagram @kpidjateng dan pencet tanda “ like ” di postingan.

Masyarakat juga dapat memberikan dukungan dengan cara membuka akun resmi KPID Jateng https://www.instagram.com/p/CjmzmsbvMbK/?igshid=N2NmMDY0OWE=

Voting akan ditutup tanggal 26 Oktober 2022 dan pemenang akan diumumkan dalam acara di Malam Puncak Anugerah Penyiaran, tanggal 28 Oktober 2022.

Belum banyak yang tahu, Perempuan bernama asli Lu’luul Baroroh (32) istri dari Farizi Nova Dwi Satriana (32) pemain seruling sama-sama mengawali karier dari dunia seni.

Sebelum menjadi penyiar radio, Lulu Nagita ternyata adalah penyanyi lagu-lagu Qosidah, hingga disuatu event ditempat dedengkot musik dangdut nasional, Djujuk Eksa, Luluk bertemu dengan Farizi Nova Dwi Satriana yang dikenal dengan nama Nova suling.

Hingga dari pernikahan 2 seniman ini lahirlah 2 anak perempuan yang diberi pusaka nama Dyah Ayu Arumsari dan Khadijah Elina Fariza Rahmah.

Lulu Nagita dan Nova suling tidak mau berpangku tangan hanya mengandalkan rejeki dari dunia hiburan. Luluk bergabung dengan RSKW, sementara Nova suling menjadi salah satu karyawan RSUD Sunan Kalijaga Demak.

Saat pandemi Covid-19, pasangan seniman muda ini juga mengalami keterpurukan dengan dunia hiburan total mandek, apalagi Noval yang juga menjadi salah satu garda depan Covid-19 Demak sangat berpotensi tertular virus.

Namun berkat ketegaran pasangan seniman yang juga tergabung dalam keanggotaan PAC PAMMI ( Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia ) Demak, semua pelan tapi pasti dapat melalui cobaan bersama.

Siaran radio bertopik dunia hiburan ( PAMMI ).

( Lulu Nagita siaran bersama jajaran PAC PAMMI Demak )

Akhmad Sugiharto, ST.MT yang menjabat sebagai penasehat PAMMI Demak ketika dimintai tanggapan, Rabu (12/10/2022) menyatakan ikut bangga karena salah satu anggotanya ikut andil dalam dunia penyiaran bahkan bakal menjadi salah satu penyiar terfavorit.

“ Tentunya saya mewakili teman-teman PAMMI merasa bangga, mbak Luluk mampu menoreh prestasi yang sangat membanggakan. Bagaimana beberapa waktu lalu hampir semua anggota PAMMI terpuruk akibat Covid, namun akirnya kini mulai bangkit. Dari dunia hiburan, mbak Luluk mampu menoreh prestasi menjadi patner pemerintah…” kata Sugiharto.

Pria yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Dinas PU TARU ini menambahkan bahwa peran penyiar radio sangat penting dalam upaya menjalin keharmonisan informasi antara pemerintah dan masyarakat.

“ Profesi seorang penyiar radio menurut saya adalah sangat penting. Penyiar radio menjadi salah satu ujung tombak dalam upaya menjalin keharmonisan informasi publik antara pemerintah dan masyarakat. Keterbukaan Informasi Publik dibidang penyiaran radio dapat menjadi barometer semua pihak diera digital sekarang yang mudah, cepat dan luas jangkauanya. Untuk itu dibutuhkan seorang penyiar radio yang humanis, multitalenta yang dapat membuat suasana siaran menjadi hidup dan tidak membosankan. Hingga diharapkan hak dan kebutuhan masyarakat akan informasi akan terpenuhi…” ungkapnya.

Siaran radio dengan topik dunia bonsai.

( Lulu Nagita siaran bersama Ketua PPBI Cabang Demak )

Kepiawaian Lulu Nagita dalam membuat suasana program siaran RSKW menjadi hidup dan dinamis menurut Akhmad Sugiharto, ST.MT yang juga menjabat sebagai ketua PPBI ( Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia ) cabang Demak ini diakui saat istri Nova suling dipercaya menjadi MC dalam Pamnas ( Pameran Nasional Bonsai ) Demak beberapa waktu lalu.

“ Saat Pamnas Bonsai beberapa waktu lalu, Lulu Nagita sangat improfisasi dalam mengemas runtutan acara pembukaan. Itu bukan pekerjaan mudah, walau sangat minim pengetahuan tentang bonsai, namun dapat membuat acara menjadi baik dan semua tamu yang hadir ( Forkopimda Demak dan pemilik bonsai dari berbagai daerah ) puas…” pungkasnya.

Tanggapan pemimpin redaksi online.

Terpisah, Pemimpin Redaksi ( Pimred ) jatengtime.com, Zuliadi Akhmad menambahkan bahwa RSKW adalah salah satu corong Pemkab Demak dalam upaya menyajikan informasi yang tentunya diselingi beberapa hiburan menjadi salah satu hal yang wajib dan selalu ditingkatkan.

“ RSKW adalah salah satu lembaga penyiaran yang tugas dan fungsinya sama dengan media masa baik berbasis media cetak, online maupun elektronik yang tentunya sudah menganut kaidah jurnalistik, adalah salah satu lembaga yang sangat penting guna menjalin komunikasi dan informasi antara pemkab dan masyarakat atau sebaliknya. Peran RSKW saling bersinergi dengan berbagai media masa yang ada di kabupaten Demak…” kata Zuliadi.

Pria yang juga menjabat sebagai humas PAMMI Demak ini menyatakan prestasi yang diukir Lulu Nagita sangat membanggakan.

( Lulu Nagita dalam Podcast bersama Pimred jatengtime.com )

“ Kebetulan disamping sebagai penyiar radio, ibu rumah tangga dan anggota PAMMI, menurut saya, Lulu Nagita memang sudah lama ditempa dalam berhadapan dengan publik dalam hal ini pendengar, sehinggga tidak demam panggung. Narasi, etika, bahasa dan ritme yang diucapkan saat siaran tidak beda jauh ketika menghibur penonton. Ini kunci utama seorang penyiar radio dapat menciptakan harmonisasi antara pendengar dan penyiar, sehingga membuat suasana siaran tidak kaku dan monoton. Sehebat dan canggih alat-alat pendukung siaran, tidak akan berguna tanpa didukung penyiar yang mutitalenta dan beretika serta pemahaman ilmu jurnalistik….” paparnya.

Pemimpin redaksi yang juga menggeluti bonsai sejak tahun 1998 ini menambahkan, Luluk Nagita memang mempunyai keahlian penguasaan materi yang menjadi salah satu sarat menjadi seorang penyiar.

“ Sama halnya dengan seorang wartawan ketika dalam tugas liputan, seorang penyiar harus mampu dan berkemampuan dalam hal penguasaan materi. Kebetulan saya beberapa kali dalam topik yang berbeda mendapat kehormatan menjadi narasumber dalam program RSKW baik ketika bertema tentang PAMMI maupun tema tentang dunia bonsai dalam hal ini PPBI. Lulu Nagita dalam penguasaan materi dengan tema berbeda, namun obyek narasumbernya sama tetap mampu membuat siaran hidup dan malah menjadi edukasi. Tentunya jangkauan siaran karena mambawa tema-tema dengan obyek sebuah organisasi berskala nasional dalam hal ini PAMMI dan PPBI dipastikan pendengar bahkan pemerhati juga berskala nasional. Nama besar kabupaten Demak dan RSKW dipertaruhkan. Baik atau buruk dari penilaian pendengar dan pemerhati sangat berimbas. Itu suatu hal yang harus dimiliki seorang penyiar radio. Dari penyiar yang berkompetensi inilah yang memang diharapkan masyarakat, sehingga acara radio tidak hanya monoton memberikan informasi dari narasumber dari pemerintah yang sering divonis membosankan, namun juga menjadi sarana edukasi yang saling berimbang dan berkesinambungan….” paparnya.

“ Tetap smangat dalam berjuang mbak Luluk Nagita, dari dunia jurnalis kami segenap jajaran redaksi, staf dan wartawan jatengtime mendukung penuh prestasimu. Sama halnya dulu kamu sering menyanyikan lagu qosidah yang menjadi inspirasi kami para kuli tinta yang dipopulerkan grup qosidah Nasida Ria Semarang yang berjudul Wartawan Ratu Dunia…” pungkasnya.