DALANG KI ANOM DAN KELUARGA DIBUNUH DENGAN KAYU PENYANGGA GAMELAN

Jatengtime.com-Rembang-Teka-teki pembunuhan dalang senior asal Rembang, Ki Anom Subekti (60), Tri Purwati (50) istri Ki Anom Subekti, Alfitri Saidatina (13) anak (tiri) Ki Anom Subekti dan Galih Lintang Laras Kinanti (10) cucu Ki Anom Subekti, Kamis (4/2/2021) lalu memasuki tahab gelar rekontruksi setelah pelaku pembunuhan, Sumani (44) berhasil ditangkap.

Sumani (44), warga Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Rembang sebelumnya sempat melakukan upaya bunuh diri dengan minum pestisida karena merasa aksi sadisnya bakal diungkap Polisi.

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre, Kamis (4/3/2021) menyatakan sejak pukul 08.30 WIB pihaknya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis ini dengan memeragakan 53 adegan, dimulai ketika Sumani datang untuk bertamu, membunuh empat korban dengan balok kayu penyangga Gamelan, mengambil uang dan perhiasan korban, mengepel darah, hingga kabur menaiki sepeda motor.

“ Dalam rekonstruksi pelaku juga memeragakan pukulan yang dia lakukan terhadap para korban. Alat yang digunakan adalah balok kayu penyangga gamelan. Jumlah pukulannya, untuk bapak (Anom Subekti) ada tiga pukulan, anak dua pukulan, dan ibu empat pukulan…” kata Kurniawan.

Dalam rekontruksi ini Polisi tidak menemukan ada fakta baru, dan dipastikan Sumani adalah pelaku tunggal.

“ Ini rangkaian lidik dan sidik yang kami lakukan. Untuk melengkapi proses sidik, kami adakan rekonstruksi sehingga tahap demi tahap terbuka, disaksikan kejaksaan…” ungkapnya.

Akibat perbuatan sadis ini Sumani yang berprofesi sebagai penabuh gamelan milik Ki Anom dan mengaku sepi tanggapan bakal terancam hukuman mati.

Danang, anak Ki Anom Subekti tidak mampu menahan emosinya dan mencaci maki ketika bertemu dengan pembunuh ayah dan anggota keluarganya dalam rekontruksi.

Sejumlah orang berusaha memegangi tubuh Danang yang beberapa kali ingin merangsek untuk memukul Sumani.

“ Baji*******As****kowe Sumani…Kowe 10 tahun tak openi (kamu 10 tahun saya rawat) malah (keluargaku) mbok kepruk (pukul kepala keluargaku)….! ” teriak Danang.