VAKSIN NUSANTARA dr TERAWAN ATAS PERINTAH JOKOWI, KEBAL COVID SEUMUR HIDUP, UNTUK SEGALA USIA DAN KOMORBID

Jatengtime.com-Jakarta-Vaksin anti Covid-19 yang dinamai Vaksin Nusantara digagas oleh dr Terawan Agus Putranto sejak masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan Pemerintahan Presiden Jokowi, diklaim bisa memproduksi kekebalan tubuh yang mampu memberikan perlindungan anti Virus Korona seumur hidup.

Vaksin Nusantara bisa menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup karena vaksin tersebut akan membentuk kekebalan seluler pada sel limfosit T yang artinya sekali suntik berlaku seumur hidup.

Presiden Jokowi memerintahkan langsung kepada dr Terawan agar Indonesia mampu memproduksi vaksin anti Covid-19 secara mandiri.

Selain kebal seumur hidup, vaksin Nusantara juga aman untuk segala usia, dapat digunakan untuk anak-anak di bawah 17 tahun sampai usia di atas 60 tahun bahkan penderita penyakit penyerta (Komorbid).

Pengembangan vaksin yang pertama dunia ini, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan AIVITA Biomedical Inc di California, Amerika Serikat serta melibatkan peneliti dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada Jogjakarta dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.

Selanjutnya pengembangan dan uji klinis Vaksin Nusantara dilakukan antara PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan RSUP dr. Kariadi Semarang.

Vaksin Nusantara dibuat dengan metode menggunakan sel darah putih (sel Dendritik Autolog) yang selanjutnya dipaparkan dengan antigen dari Sars-Cov-2.

Sel Dendritik Autolog yang telah mengenal antigen, kemudian akan diinjeksikan (disuntikkan) ke dalam tubuh kembali.

Di dalam tubuh, sel Dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap Sars Cov-2.

“ Vaksin berbasis dendritik sel. Dikenalkan dengan antigen Covid- 19 jadi punya memori Covid-19. Proses simpel dengan inkubasi seminggu kemudian jadi vaksin individual dan disuntikkan…” kata Terawan.

Konsep vaksinasi yang general diubah menjadi personal cukup penting, karena kondisi Komorbid atau penyakit penyerta setiap individu berbeda.

Namun meski konsep vaksinasi personal, dr Terawan memastikan produksi massal tetap bisa dilakukan, bahkan Vaksin Nusantara itu bisa diproduksi hingga 10 juta sebulan.

“ Jadi orang pikir tidak bisa produk massal. Bahkan bisa sebulan bisa 10 juta, bisa dilakukan…” ungkap Terawan.

Sel dendritik yang telah mengenal antigen, kata dia, kemudian akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap Sars Cov-2.

“Vaksin berbasis dendritik sel. Dikenalkan dengan antigen Covid- 19 jadi punya memori Covid-19. Proses simpel dengan inkubasi seminggu kemudian jadi vaksin individual dan disuntikkan,” kata dia.

Menurut Terawan, konsep vaksinasi yang general diubah menjadi personal cukup penting, karena kondisi komorbid atau penyakit penyerta setiap individu berbeda.

Namun meski konsep vaksinasi personal, ia memastikan produksi massal tetap bisa dilakukan. Ia bahkan menyebut vaksin itu bisa diproduksi hingga 10 juta sebulan.

“Jadi orang pikir tidak bisa produk massal. Bahkan bisa sebulan bisa 10 juta, bisa dilakukan,” ucap dia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.