KASUS MEGA KORUPSI ASABRI, KEJAGUNG TETAPKAN 8 TSK, SITA RATUSAN Ha TANAH HINGGA 20 KAPAL

Jatengtime.com-jakarta-Kasus mega korupsi dugaan korupsi penyimpangan investasi di PT. Asabri (sebuah BUMN yang bergerak dibidang Asuransi Sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia) yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp23,7 triliun dari perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) makin panas.

Delapan orang telah ditetapkan Kejagung sebagai tersangka, yaitu :
1. Mayjen (Purn) Adam Rachmat Damiri (Direktur Utama PT Asabri periode 2011-2016).
2. Letjen (Purn) Sonny Widjaja (Direktur Utama PT Asabri periode 2016-2020).
3. Bachtiar Effendi (Kepala Divisi Keuangan dan Investasi periode 2012-2015).
4. Hari Setianto (Direktur Investasi dan Keuangan periode 2013-2019).
5. Ilham W Siregar (Kepala Divisi Investasi periode 2012-2017).
6. Lukman Purnomosidi (Presiden Direktur PT.Prima Jaringan).
7. Heru Hidayat (Presiden PT.Trada Alam Minera).
8. Benny Tjokrosaputro (Komisaris PT Hanson International Tbk).

Penyidik Kejagung juga telah menyita 194 hektare, yang terdiri dari 566 bidang tanah milik Komisaris PT Haenson Internasional Benny Tjokrosaputro yang berada di daerah Maja, Kabupaten Lebak, Banten.

Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) juga menyita 20 kapal milik Heru Hidayat yang menjabat sebagai Presiden Trada Alam Minera.

Salah satu kapal sitaan tersebut adalah kapal angkut LNG (Liquefied Natural Gas) terbesar se-Indonesia yang bernama LNG Aquarius.

Kapal LNG Aquarius yang dibeli dari hasil korupsi PT.Asabri ini berbendera Indonesia yang dibangun oleh General Dynamics Quincy, Amerika Serikat, tergolong canggih pada masanya mempunyai spesifikasi :
– Panjang 285 meter.
– Lebar 44 meter.
– Bobot mati 72.622 dwt.
– Mampu membawa LNG sebanyak 125.000 m3 (meter kubik) untuk sekali berlayar.
– Kecepatan fully loading/undloading LNG dalam 12 jam.
– Mempunyai Cargo LNG dengan suhu -165 derajat Cercius yang ditempatkan dalam lima unit tangki Spherical Aluminium berdiameter 120 ft (sekitar 36 meter).
– Cukup dioperasikan oleh 30 orang ABK.
– Kecepatan jelajah 20 knot.