“ SEMARANG KALINE BANJIR…(DIKEPUNG BANJIR), JO SEMELANG YEN RA DIPIKIR “ , MENTERI PUPR TURUN KE LOKASI

Jatengtime.com-Semarang-Semarang kaline banjir…jo semelang yen ra dipikir…penggalan lagu berjudul Jangkrik Genggong yang dipopulerkan Waljinah menjadi kenyataan. Semarang dikepung banjir.

Banjir yang mengepung Kota Semarang dengan ketinggian beragam dilaporkan meliputi 10 wilayah kecamatan hingga mengakibatkan Jalur utama Pantura di wilayah Terboyo dan wilayah Mangkang terendam sehingga menyebabkan gangguan lalulintas.

Penerbangan pesawat dari Bandara A Yani dan kereta api juga mengalami keterlambatan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono benar-banar menjadi lakon jo semelang yen ra dipikir, Sabtu (6/2/2021) turun langsung meninjau banjir di kawasan Kota Lama Semarang.

Menteri yang sampai saat ini masih menggunakan Hp jadul tinjau lokasi banjir didampingi Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu (Mbak Ita) kepada awak media mengatakan berdasarkan data BMKG memang diprediksi terjadi hujan ekstrim.

“ Berdasarkan data curah hujan, prediksi BMKG ini ekstrim, 171 milimeter hujan. Menurut hitungan hidrologi, return period atau periode ulangnya 50 tahunan…” ungkap Basuki.

Menteri PUPR menemukan 1 dari 3 pompa air di Kota Lama macet, 2 pompa masih berfungsi baik. Dan langsung memerintahkan agar 1 pompa yang mecet segera diperbaiki.

“ Ada tiga pompa, 2 pompa baik, satu masih macet akan diperbaiki dan hidupkan…” tegasnya.

Banjir di Kota Semarang, menurut Basuki dikarenakan terjadi luapan di sungai-sungai yang masuk wilayah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yaitu sungai Plumbon (Kaligawe) dan sungai Beringin (Mangkang).

Kemudian ditambah air pasang (Rob) serta pompa air yang tidak memompa maksimal.

“ Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di sungai Plumbon meluap kemudian di sungai Beringin juga. Kebetulan air pasang tinggi 1,4 meter. Pompa memang menentukan…” ujarnya.

Wakil Wali Kota Semarang, Mbak Ita menjelaskan pihaknya terus melakukan penangan untuk mengatasi banjir.

Sungai Beringin juga dilakukan penanganan dengan normalisasi namun sudah dihantam cuaca ekstrim.

“ Kami telah melakukan berbagai penanganan, di Sungai Beringin sudah bertahun-tahun begitu. Itu kan yang di cekungan. Juga yang di Jalan Kuda, Wonosari, Ngaliyan…” ungkapnya.