FORUM SENIOR DAN PENDIRI PARTAI DEMOKRAT AKUI JEMPUT MOELDOKO UNTUK SELAMATKAN PARTAI

Headline, Nasional, Pilkada1033 Dilihat

Jatengtime.com-Jakarta-Isu yang terkesan sengaja dihembuskan Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa dirinya akan dikudeta yang melibatkan internal partai dan orang dekat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mendapatkan kendaraan politik untuk Pilpres 2024 makin terdengar nyaring ada perpecahan di tubuh partai yang pernah menghantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden Indonesia.

Kelima orang yang dituding AHY akan melakukan kudeta adalah :
– Marzuki Alie.
– Nazaruddin.
– Jhoni Allen Marbun (kader PD aktif).
– Darmizal.
– Orang dilingkaran Istana, Moeldoko.

Isu tersebut merebak santer disebut banyak pihak di internal partai tidak puas dengan Partai Demokrat yang sekarang tak ubahnya sebagai sebuah partai Oligarki/ dinasti keluarga.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono/ SBY menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/ AHY, anak sulung SBY menjadi Ketua Umum Partai, Edhie Baskoro Yudhoyono/ anak ke 2 SBY dan para menantu menjabat pengurus penting DPP Partai Demokrat.

Sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat mendesak agar DPP Partai Demokrat menggelar kongres luar biasa (KLB).

Ahmad Yahya, mantan ketua DPD Partai Demokrat Sulteng dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2/2021) menegaskan, KLB bukanlah hal inkonstitusional, tapi telah diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

“ Usulan KLB sepenuhnya adalah hak DPC dan DPD sebagai pemegang hak suara, sedangkan DPP hanya memiliki satu hak suara, dan apabila itu dilarang atau menjadi satu hal yang tabu maka yang bersangkutan tidak memahami aturan dan asas dalam berorganisasi…” tegasnya.

KLB partai Demokrat merupakan langkah konstitusional yang diatur dalam AD/ART sebagai salah satu alternatif untuk menguji kemampuan atau kepiawaian seorang pimpinan dalam membesarkan partai.

Mantan wakil sekjen (wasekjen) Partai Demokrat Tri Yulianto menambahkan seharusnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak khawatir terkait desakan KLB karena dia juga produk KLB yang seharusnya jadwal kongres belum waktunya, tapi dikarenakan sesuatu hal kemudian dipercepat.

“ AHY juga produk KLB yang seharusnya jadwal kongres belum waktunya, tapi dipercepat, jadi nggak usah khawatir, selama Mas AHY didukung DPD DPC, saya rasa nggak perlu kawatir…” ungkapnya.

Mantan wasekjen lainnya, Syofwatillah Mohzaib juga mengamini pernyataan Tri Yulianto, penyelenggaraan KLB di partai Demokrat bukanlah hal yang aneh dan haram.

“ Ini juga suatu peringatan untuk Bapak AHY dan pengurus-pengurus yang lain, kalau memang mampu mengayomi, memimpin Partai Demokrat dengan baik kenapa harus dikhawatirkan…? Enggak perlu khawatir kalau memang benar dan baik. Kalau seluruh DPD dan DPC 100 persen tetap untuk Mas AHY nggak perlu dikawatirkan, enggak ada masalah…” ujarnya.

Isu yang berkembang menjadi bola liar karena menyebut orang dekat dilingkaran Jokowi dialamatkan ke Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.

Moeldoko yang disebut AHY orang dekat dilingkaran Jokowi dengan tegas menyatakan agar isu kudeta Partai Demokrat tidak dikaitkan dengan istana, tapi murni masalah intern partai.

Mantan Panglima TNI ini meminta agar Presiden Jokowi tidak diganggu, disengaja namanya doseret dalam pusaran dalam isu ini.

Darmizal, salah satu politisi kawakan PD di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2/2021) mengaku mengenal Moeldoko dari 1996 lalu.

Menurutnya, Moeldoko adalah mantan Jenderal yang terbuka dengan berbagai kalangan.

“ Dia (Moeldoko) tidak menciptakan psikis of barrier, tidak menghambat siapapun untuk bertemu dengan beliau…” kata Darmizal.

Darmizal enggan membeberkan isu terkait Moeldoko bertemu dengan kader-kader Demokrat nya. Dia hanya mengungkap masalah yang dihadapi saat ini adalah internal partai.

“ Hal lain terkait cerita berhubungan Partai Demokrat, saya tidak ingin menjelaskan kepada publik. Biarlah (masalah) ini menjadi internal Partai Demokrat. Biar mereka selesaikan sendiri. Mereka bisa melakukan validasi, mereka bisa menjelaskan yang kita sebut tabayyun, tapi yang saya yakin Jenderal Moeldoko mantan Panglima TNI, adalah seorang jenderal yang sangat dekat dengan berbagai kalangan…” kilahnya.

Darmizal menegaskan forum senior dan pendiri partai hanya ingin Partai Demokrat menjadi partai besar yang disegani di tatanan politik nasional.

Dan untuk mencapai hal tersebut mereka butuh pemimpin yang bijak, yang cocok jadi pemimpin Demokrat.

“ Nah kalau konteks saya pribadi mungkin tokoh seperti ini yang sangat baik untuk menjadi calon pemimpin Partai Demokrat ke depan, salah satunya yang berkarakter seperti ini…” tegasnya.

Yos Sudarso, senior di PD menyebut ada 4 faksi yang hadir dan bersatu dalam pertemuan membahas nasib PD dimasa depan. Faksi-faksinya yakni faksi Subur Budi Santoso, pendukung Hadi Utomo, kader Anas Urbaningrum dan faksi Marzuki Alie.

“ Jadi tanpa ada rekayasa, kawan-kawan ini bertemu dalam satu titik pemikiran, bagaimana partai Demokrat ke depan. Jadi sesungguhnya, ini adalah bagian dari internal partai. Apa salahnya kami, seperti para pendiri di saat awal, menjemput Pak SBY untuk mengantarkan beliau ke pimpinan Republik Indonesia tahun 2004. Dan juga apa salahnya kami kalau hari ini menjemput figur tokoh ke depan. Apa salahnya Pak Moeldoko…? Tidak seubahnya seperti senior-senior kami sebelumnya menjemput Bapak SBY. Dan demikian apa salahnya pak Jokowi di dalam persoalan ini, sebagaimana pernyataan dari Pak Moeldoko kemarin…” kata Yos.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.