AWAL TAHUN 2021, PLH BUPATI DEMAK TERIMA BANTUAN APD DARI DJARUM FOUNDATION KUDUS

Jatengtime.com-Demak-Untuk kesekian kali Djarum Foundation Kudus memberikan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) untuk Nakes (Tenaga Kesehatan) RSUD Suka (Sunan Kalijaga) Demak.

Bantuan kemanusian berupa 150 baju Hazmat dan 50 dos masker bedah dibawa Staf Manager Public Arvi Oktaviendra Suhadi, langsung dari Djarum Foundation (Organisasi nirlaba yang didirikan oleh Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono dengan slogan Bhakti Pada Negeri yang bermarkas di Jalan Lingkar Utara, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah) tiba di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Demak, Jum’at (8/1/2021) pukul 10.00 WIB dan diterima langsung Seketaris Daerah dr. Singgih Setyono M.Kes.

Tampak hadir dalam penerimaan bantuan Direktur RSUD Suka, dr. Deby Armawati, Sp.M, Kabag ekonomi Edi Suntoro (Kabag PBJ, direktur RSUD suka, Kabid Pemasaran RSUD Suka, dr.Rohman, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tri Handayani, Kabid komunikasi dan statistik Dinkeminfo (Seksi Logistik satgas covid 19) Agus Pramono dan Pemimpin Redaksi media online Jatengtime.com Zuliadi Akhmad.

Acara dilanjutkan dengan ramah tamah di ruang Command Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Demak sambil menunggu kehadiran Plh Bupati Demak Joko Sutanto.

blank

Dalam sambutanya Plh Bupati Demak Joko Sutanto menyatakan rasa terimakasih kepada Djarum Foundation yang telah kesekian kali membantu masyarakat dan tenaga medis.

“ Atas nama pemerintah Kabupaten Demak, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Djarum Foundation yang telah kesekian kali membantu masyarakat dan tenaga medis, baik di tahun 2020 kemarin dan sekarang di awal tahun 2021 ini…” kata Joko.

Seketaris Daerah Kabupaten Demak, dr. Singgih Setyono M.Kes menambahkan bantuan alat medis dari Djarum Foundation selama ini sangat membantu masyarakat dan tenaga medis dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Kota Wali.

“ Laporan yang kami terima, kasus Covid-19 di Kabupaten Demak naik cukup siknifikan. Bantuan dari Djarum Foundation yang selama kurun waktu 2020 lalu baik berupa APD, minuman suplemen, alat pemindai Sterilisasi berbasis sinar UV-C dan alat Terapi Oksigen Beraliran Tinggi HFNC (High Flow Nasal Cannula) sangat membantu pasien maupun tugas tim medis Covid-19. Bahkan 5 unit HNFC yang berada di RSUD Suka pemakaianya bergantian karena jumlah pasien yang makin bertambah. 5 unit HFNC tersebut sangat membantu pasien dengan gejala keluhan pernafasan stadium ringan. Tentunya kami sangat berterima kasih atas bantuan yang telah kami terima selama ini…” ujar Singgih.

Direktur RSUD Suka, dr. Deby Armawati, Sp.M menambahkan, selama ini semua bantuan dari Djarum Foundation yang diterima pihaknya terutama 5 unit HNFC sangat membantu pasien yang dirawat serta sangat membantu kinerja Nakes yang merawat pasien.

“ Semua bantuan dari Djarum Foundation yang kami terima sangat membantu pasien dan Nakes kami yang bertugas merawat pasien covid-19. Bahkan kalau boleh kami laporkan 5 unit HNFC sangat membantu pasien, namun penggunaan alat tersebut terpaksa dilakukan secara bergantian. Ya karena jumlah pasien yang bertambah sementara alatnya cuma 5. Alhamdulillah banyak pasien yang tertolong dan sembuh…” ungkap Deby.

Staf Manager Public Arvi Oktaviendra Suhadi terlihat mencatat semua hal yang telah disampaikan baik dari Plh Bupati Demak Joko Sutanto, Seketaris Daerah dr. Singgih Setyono M.Kes dan Direktur RSUD Suka, dr. Deby Armawati, Sp.M sebagai bahan laporan kepada Djarum Foundation.

Pemimpin Redaksi media online Jatengtime.com Zuliadi Akhmad memberikan laporan hasil investigasi yang diam-diam selama ini dilakukanya baik ketika dalam kapasitas sebagai relawan PMI maupun kapasitas sebagai seorang jurnalis di berbagai daerah.

Sejak munculnya Pandemi Covid-19, medio Mei 2020 seluruh lapisan masyarakat dengan sangat terpaksa harus melakukan kehidupan yang berbeda, harus menggunakan protokol kesehatan yang tentunya sangat berdampak pada sendi-sendi kehidupan dan ekonomi seluruh masyarakat.

Pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat hingga pemerintah daerah telah berjuang keras untuk menghadapi virus mematikan agar tidak meluas dan kemudian diupayakan berangsur membaik seperti keadaan sebelum adanya Covid-19.

Pekerjaan pemerintah sangat tidak mudah dengan jumlah penduduk yang besar serta wilayah yang terpisah dengan geografi kepulauan untuk seketika membasmi virus yang belum ditemukan obatnya secara pasti ini.

Penerapan protokol kesehatan 4 M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan) menjadi kunci penting pencegahan penyebaran Covid-19 dimulai dari kedisiplinan masyarakat baik di dalam rumah (jika salah satu anggota keluarga atau aktif beraktifitas di luar rumah) bahkan diluar rumah menjadi salah satu senjata andalan pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran virus corona.

Namun demikian dikarenakan kurun waktu yang cukup lama sejak merebaknya pandemi Corona hingga saat ini mengganggu sendi-sendi ekonomi masyarakat, wajar apabila perilaku disiplin untuk melakukan protokol kesehatan mulai menurun. Bahkan sudah banyak yang lelah, jenuh, tidak peduli dengan adanya Covid-19.

Di sisi lain, Garda Depan maupun Garda Terdepan Covid-19 dalam hal ini tim medis yang bertugas merawat pasien baik di tingkat puskesmas hingga rumah sakit harus tetap bertugas dan mengetahui bahwa setiap saat mereka sangat berpotensi tertular virus, mereka mempertaruhkan nyawa demi nyawa orang lain.

Tim medis terpantau juga mengalami hal yang sama yang dialami masyarakat yaitu sifat alami manusia, lelah, jenuh yang mengakibatkan semangat kerja menurun.

Sedangkan ketika tim medis mengalami kelelahan, kesadaran menurun sangat berpotensi terjadinya kelalaian yang tidak sengaja dalam menggunakan APD dan berakibat sangat fatal, yaitu kemungkinan besar tertular virus dari pasien yang sedang dirawat.

Perlu diingat, mereka seluruh tim medis yang menjadi garda terdepan covid-19 juga punya keluarga dirumah, bahkan berbulan-bulan tim medis tidak bisa berkumpul dengan keluarga karena tugas mereka yang sangat rentan menularkan virus Corona.

Satu persatu tim medis dikabarkan gugur sementara disisi lain, banyak pasien yang meninggal dunia karena virus ini.

Angka kasus corona makin bertambah diberbagai daerah di Indonesia, walaupun juga dilaporkan banyak yang sembuh.

Di Kabupaten Demak diperoleh data 606 pemakaman protokol sejak 25 Mei sampai dengan Desember 2020, sedangkan 1 sampai dengan 7 Januari 2021 sudah tercatat 35 pemakaman protokoler.

Petugas pemakaman protokol kesehatan disebut dengan istilah Paskuman (Pasukan Kusus Pemakaman) yang siaga 24 jam, juga sangat rentan tertular virus Corona. Mereka juga punya keluarga, mereka garda terakir covid-19. Paskuman dalam tiap kali proses pemakaman membutuhkan APD sekitar 10 unit sekali pakai dan kemudian di musnahkan.

“ Dapat disimpulkan, untuk memerangi Pandemi Covid-19 dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan disiplin masyarakat melakukan protokol kesehatan 4 M sambil menunggu vaksinasi yang akan dilakukan tahun 2021 ini…” pungkas Zuliadi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.