KAPOLES SIDOARJO MARAH, TEMUKAN MANIPULASI DATA COVID DI RSUD DAN RUMAH SAKIT RUJUKAN LAIN

Jatengtime.com-Sidoarjo-Isu ada indikasi permainan jahat yang dilakukan oleh oknum rumah sakit memaniplasi data pasien atau meng-covidkan semua pasien yang meninggal “ dengan tujuan “ mendapatkan anggaran dari pemerintah sudah cukup lama menggema di masyarakat makin mendekati kenyataan.

Sebelumnya, pihak Istana melalui Kepala Kantor Staff Presiden (KSP) Moeldoko (Kamis, 1 Oktober 2020-https://www.jatengtime.com/2020/10/02/istana-sudah-mencium-isu-rumah-sakit-meng-covidkan-pasien-yang-meninggal-untuk-dapatkan-anggaran.html)  menyempatkan diri bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Kantor Pemprov Jateng salah satunya membahas isu yang berkembang dan meresahkan masyarakat di berbagai daerah.

Sejumlah rumah sakit di Sidoarjo tak luput dari permasalahan ini dan diduga telah melakukan praktik kecurangan soal penanganan dan pendataan pasien Covid-19.

Dugaan tersebut terungkap, saat jajaran Forkopimda Sidoaro melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat.

Tiga pilar Kamtibmas Sidoarjo, yaitu Kapolresta Kombes Pol Sumadji, Dandim 0816 Letkol (Inf) Mohammad Iswan Nusi, dan Kajari Setiawan Budi Cahyono diduga telah banyak menerima lapran dari masyarakat, dan curiga ada dugaan penggelembungan data pasien Covid-19 yang dilakukan rumah sakit rujukan di Sidoarjo ini.

Lantas Tiga pilar Kamtibmas Sidoarjo tersebut melakukan Insepsi Mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Sidoarjo dan rumah sakit-rumah sakit rujukan lain dan langsung mendapatkan beberapa fakta mencengangkan, salah satunya ada pasien positif Covid-19 yang tidak dirawat tetapi dilaporkan ke Dinas Kesehatan sedang melakukan perawatan.

Kombes Pol Sumardji langsung marah dan meminta data jumlah pasien Covid-19 yang sebenarnya kepada dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan tesebut.

Ditemukan juga ada pasien yang sudah meninggal tetapi masih tercatat di data covid-19 di Kabupaten Sidoarjo.

Tidak cukup sampai temuan tersebut, Tiga pilar Kamtibmas Sidoarjo ini juga menemukan fakta lagi, ada pasien positif Covid-19 yang tidak dilakukan perawatan, namun terdata sebagai pasien yang dirawat di rumah sakit.

Setiap hari ada data penambahan pasien di Sidoarjo cukup banyak, namun ternyata banyak pasien dari luar daerah dan dimasukkan sebagai data pasien Covid-19 Sidoarjo. Dengan adanya data-data seperti ini wajar saja Sidoarjo tak bisa beranjak dari zona oranye.