OMNIBUS LAW DISAHKAN, 153 PERUSAHAAN ASING SIAP INVESTASI KE INDONESIA

Jatengtime.com-Jakarta-Usai UU Omnibus Law Cipta Kerja resmi disahkan DPR Senin (5/10/20), iklim investasi ditengah pandemi global korona langsung direspon investor luar negeri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, konferensi pers virtual terkait UU Ciptaker, Rabu (7/10/2020) menyatakan usai pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja sebanyak 153 perusahaan asing siap menanamkan modalnya ke Indonesia.

Menurut Bahlil, kedatangan perusahaan asing tersebut dipastikan akan menambah lapangan kerja baru di Indonesia.

“ Bagaimana investasi ke depan pasca UU Cipta Kerja…? Ada 153 perusahaan yang sudah siap masuk pasca pemberlakuan UU Cipta Kerja. Dengan masuknya 153 perusahaan tersebut otomatis akan banyak menampung lapangan pekerjaan…” kata Bahlil.

Bahlil yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjelaskan, saat ini tercatat sekitar belasan juta orang membutuhkan lapangan pekerjaan yang terdiri dari :
– 7 juta orang angkatan pencari kerja.
– 2,9 juta orang angkatan kerja baru tiap tahun yang merupakan lulusan perguruan tinggi.
– 6 juta pengangguran korban PHK karena covid-19.

Persoalan pencari kerja, pengangguran korban PHK diseluruh dunia adalah sama, mereka sangat membutuhkan lapangan pekerjaan. Semua negara membutuhkan investor asing yang bersedia menanamkan investasi guna menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi rakyatnya.

Oleh sebab itu, Bahlil menuturkan Indonesia membutuhkan investasi tersebut untuk membuka lapangan kerja. Sementara itu, UU Ciptaker diperlukan untuk membuka peluang investasi tersebut.

“ Lapangan pekerjaan ini jangan lagi diputar bahwa seolah-olah untuk asing. Pemerintah bapak presiden Jokowi mengatakan untuk setiap lapangan kerja yang timbul akibat masuknya investasi, harus diprioritaskan pada tenaga kerja dalam negeri…” ungkapnya.

Dengan masuknya ratusan investasi tersebut, Bahlil meyakini nilai investasi di Indonesia usai disahkanya UU Ciptaker lebih tinggi dari capaian tahun ini.

BKPM untuk tahun 2020 ini menargetkan realisasi investasi di Indonesia sebesar Rp817 triliun, usai revisi akibat covid-19 dari tahun sebelumnya sebelumnya sebesar Rp886 triliun.

Bahlil optimis target pada tahun 2020 bisa dipenuhi dikarenakan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp402,6 triliun, atau 49,3 persen dari target.

“ Dengan (masuknya 153 perusahaan) demikian, maka investasi 2021 Insyaallah akan naik lebih baik dari 2020. Ease of Doing Business (EODB) kita potensinya akan lebih baik, sekarang urutan 73, kita optimis ke depan akan lebih baik lagi…” pungkasnya.