ARAB SAUDI BERLAKUKAN PROTOKOL KESEHATAN KETAT PADA MUSIM HAJI TAHUN INI

Jatengtime.com-Jakarta-Langkah tegas dilakukan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk melindungi rakyatnya maupun jamaah haji tahun ini dengan memberlakukan protokol kesehatan ketat guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) selama penyelenggaraan ibadah haji.

Setiap musim haji, sekitar 2,5 juta jemaah mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekah dan Madinah, yang dapat berisiko menjadi pusat penyebaran virus corona di Arab Saudi.

Pertama kali dalam sejarah selama hampir 90 tahun Arab Saudi melarang warga asing dilarang melakukan haji. Ibadah haji pernah dibatalkan karena perang dan epidemi.

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Muhammad Saleh Benten menegaskan guna mencegah penyebaran Covid-19 di antara para jemaah, kementerian kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah, telah mengembangkan rencana untuk menjaga keselamatan semua orang.

“ Kami telah bekerja dengan Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan langkah-langkah dan protokol pencegahan dan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan musim haji yang aman, keputusan ini bertujuan untuk melindungi orang-orang di atas segalanya, yang juga merupakan prioritas Kerajaan sejak awal pandemi. Kerajaan telah memutuskan membatalkan Umrah dan sekarang telah memutuskan untuk membatasi jumlah jemaah Haji hanya untuk orang-orang yang sudah tinggal di Arab Saudi…” kata Dr. Muhammad Saleh Benten.

Dr. Muhammad Saleh Benten menambahkan bahwa keputusan untuk membatasi jumlah jemaah menjadi kurang dari 1.000 dilakukan dengan tujuan utama menjaga kesehatan dan keselamatan para jemaah mengingat pandemi virus corona.

Kementerian Haji akan bekerja sama dengan misi diplomatik di Kerajaan Arab Saudi untuk menentukan jumlah penduduk non-Saudi yang memenuhi syarat.

Pemerintah Arab Saudi mengumumkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona selama musim haji 2020. Salah satunya melarang perkumpulan dan pertemuan antar para jemaah, demikian kantor berita pemerintah, Senin (6/7).

Menyentuh Kabah, akan dilarang selama musim haji tahun ini. Jaga jarak sosial 1,5 meter antar jemaah selama ibadah haji, termasuk salat berjemaah dan saat berada di area tawaf akan diberlakukan. Demikian menurut penjelasan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melalui sebuah pernyataan.

Dr. Muhammad Saleh Benten dan Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah sepakat memutuskan protokol kesehatan ketat dalam penyelenggaraan Haji tahun ini, antara lain :
– Tidak ada jemaah dari luar Kerajaan Saudi akan diizinkan untuk melakukan Haji tahun ini.
– Jumlah jemaah haji domestik yang melakukan Haji tahun ini tidak akan lebih dari 1.000 orang.
– Semua pekerja dan relawan akan menjalani beberapa tes dan cek kesehatan sebelum ibadah haji dimulai.
– Semua jemaah akan menjalani beberapa tes dan cek kesehatan sebelum mereka mencapai situs suci.
– Jemaah dilarang menyentuh Ka’bah.
– Jaga jarak 1,5 meter antar jemaah selama ibadah haji, termasuk salat berjemaah dan saat berada di area tawaf.
– Akses ke tempat suci haji di Mina, Muzdalifah dan Padang Arafah dibatasi bagi jemaah yang memiliki visa haji mulai Minggu 19 Juli sampai 2 Agustus 2020.
– Penggunaan masker sepanjang waktu menjadi syarat mutlak bagi para jemaah maupun penyelenggara haji.
– Jamaah dilarang melakukan perkumpulan dan pertemuan.
– Status kesehatan semua jemaah akan dipantau setiap hari.
– Usia jemaah harus berusia kurang dari 65 tahun dan tidak menderita penyakit kronis apapun.
– Semua jemaah akan diminta untuk mengkarantina diri setelah mereka menyelesaikan tahapan ibadah Haji.
– Rumah sakit telah disiapkan untuk keadaan darurat selama ibadah Haji.
– Langkah-langkah jarak sosial akan tetap diberlakukan.

Dr. Benten mengatakan Kementerian Haji akan bekerja sama dengan misi diplomatik di Kerajaan Arab Saudi untuk menentukan jumlah penduduk non-Saudi yang memenuhi syarat.