Jatengtime.com-Jakarta-Lebih dari enam minggu sejak Arab Saudi melaporkan kasus virus Corona (Covid-19) untuk pertama kalinya tanggal dua maret 2020 lalu, dilaporkan angka penularan bertambah menjadi 17 penderita.
Dua pekan kemudian jumlah pasien covid-19 meroket ke kisaran 1.500 kasus dan telah menginfeksi keluarga kerajaan. Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus Corona.
Pejabat utama kerajaan Arab Saudi telah meminta lebih dari satu juta umat muslim agar mengurungkan atau menunda niat menunaikan ibadah haji tahun ini akibat pandemi Corona.
Pemerintah Saudi pada Februari silam telah mengambil keputusan bersejarah dengan menutup kota Mekkah dan Madinah untuk orang asing, langkah serupa terakir pernah diberlakukan saat wabah flu Spanyol merajalela pada 1918 dan menewaskan puluhan juta orang di seluruh dunia.
Menteri urusan Haji dan Umrah, Muhammad Saleh bin Taher Banten kepada televisi lokal menyatakan Kerajaan Saudi berkewajiban menjamin keselamatan semua umat muslim yang beribadah di Mekkah dan Madinah.
“ Kerajaan berkewajiban menjamin keselamatan semua umat muslim yang beribadah di Mekkah dan Madinah. Oleh karena itu kami meminta semua umat muslim di seluruh dunia untuk menunda perjalanan haji sampai situasinya membaik…” kata Saleh.
Saat angka penularan merangkak dikisaran 1.500 kasus dengan 10 korban jiwa, Saudi juga mengeluarkan larangan beraktivitas di luar rumah diperketat.
Kawasan Timur Tengah tercatat 71.000 kasus dengan 3.300 angka kematian dan Iran mewakili porsi terbesar dalam kasus ini.
Sejauh ini pemerintah Saudi telah memberlakukan karantina wilayah di empat kota, yaitu : Mekkah, Madinah, Riyadh dan yang terakhir Jeddah.
Arab Saudi juga menghentikan semua penerbangan komersil, baik domestik maupun internasional.
Diyakini, eskalasi wabah corona baru akan memuncak di Arab Saudi dalam beberapa pekan ke depan. Sekitar 1.200 jemaah umrah yang terjebak di Mekkah karena tidak bisa pulang ke negara asal, sebagian dikarantina ditempatkan di sejumlah hotel.
Pemerintah Saudi dinilai paling awal memitigasi dampak wabah corona dengan upaya pembatalan umrah dan penutupan Masjidil Haram yang ditetapkan lima hari sebelum kasus pertama dilaporkan.
Sehari kemudian, disusul menghentikan arus pengunjung dari negara-negara Teluk, ketika negara- negara lain sementara di negara lain hanya menghentikan kunjungan dari Cina, Iran, Italia dan Korea Selatan. Rentang waktu wabah corona di Arab Saudi diprediksi berlangsung serupa dengan di Indonesia.
Raja Salman dikabarkan telah mengasingkan diri demi menjaga keselamatannya, di sebuah istana pulau dekat kota Jeddah di Laut Merah.
Sementara Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan banyak pula para menteri yang pergi ke tempat terpencil di pantai yang sama dan rencananya akan dibangun kota futuristik yang dikenal dengan nama Neom.
Pangeran Faisal bin Bandar usai melakukan perjalanan ke Eropa juga dilaporkan oleh dua dokter yang menanganinya dan memiliki ikatan dekat dengan keluarga kerajaan, telah terinfeksi virus Corona.
Pangeran Faisal bin Bandar dianggap sebagai pembawa virus Corona ke lingkungan kerajaan Arab Saudi. Beberapa anggota keluarga lainnya juga dikabarkan terinfeksi.
Para dokter di rumah sakit elit King Faisal yang merawat anggota Al-Saud tersebut sedang menyiapkan 500 tempat tidur dan menekankan kondisi status dalam keadaan siaga tinggi.
“ Arahan harus siap untuk V.I.P dari seluruh negara. Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan, tetapi tetap waspada. Semua pasien kronis harus dipindahkan secepatnya, kasus darurat yang akan diterima lebih awal…” kata sumber dari rumah sakit.