Jatengtime.com-Demak-Perilaku warga tidak sehat dengan mendirikan kakus (WC, tempat buang air besar) dipinggir sungai dengan alasan ekonomi, tidak mempunyai kakus permanen di dalam lingkungan rumah dinilai sangat tidak sehat terhadap lingkungan dan tidak etis dipandang mata.
Menyikapi hal tersebut yang berkaitan dengan program kesehatan masyarakat yang sedang digalakan Pemerintah Kabupaten Demak, “ Gerakan Berhenti Buang Air Besar Sembarangan “ serta estetika membangun kesadaran warga, Pemerintah Desa Buko, Senin (6/1/2020) sekitar pukul 08.00 bersama warga dan pemilik kakus melaksanakan kegiatan pembongkaran kakus-kakus tersebut yang ada di sepanjang sungai yang ada, yaitu : Sungai Kumpulan, Sungai Putri Mandi, dan Sungai Kebon.
Dwi Cahyo, salah satu tokoh masyarakat menegaskan kesadaran akan kesehatan warga desa untuk bersama-sama menjaga kesehatan lingkungan salah satunya dengan kesadaran untuk bersama-sama membongkar kakus-kakus yang ada dipinggir sunga.
“ Kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi warga desa makin giat dilaksanakan. Kegiatan membongkat kakus tersebut merupakan langkah lanjutan terkait persiapan Deklarasi Open Defecation Free (ODF)…” kata Dwi.
Program pemerintah desa tidak hanya berhenti membongkar kakus warga, namun dilanjutkan dengan pemberian bantuan berupa jamban keluarga bagi keluarga miskin.
“ Dengan adanya program ini, diharapkan tercipta perilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan Desa Buko Kecamatan Wedung Kabupaten Demak…” imbuh Dwi.