“ Anune Itu Dipakai Sembarangan “, SINGKATAN DARI KATA AIDS, BIAR MUDAH DI INGAT

Jatengtime.com-Demak-Singkatan AIDS sebenarnya adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), sedang HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem imun atau sistem kekebalan tubuh manusia. HIV dan AIDS adalah dua penyakit yang berbeda, namun keduanya saling berhubungan dan merupakan penyakit yang mematikan.

HIV/ AIDS disebut berawal dari perilaku menyimpang seseorang atau lebih yang melakukan seks bebas, suka jajan, seks menyimpang serta gonta ganti pasangan, seks yang tidak aman tanpa kondom, pemakaian alat bantu seks bersama-sama atau bergantian, bergantian memakai jarum suntik yang sama saat menggunakan narkotika.

Yang paling meyesakan dada, virus HIV/ AIDS bisa menular dari seorang ibu kepada bayi saat hamil sedang ibu yang sedang hamil tersebut tertular dari suaminya yang mengidap HIV/AIDS. Penyakit yang belum ada obatnya juga bisa menular kepada bayi saat melahirkan atau menyusui.

Namun agar lebih mudah dipahami masyarakat di segala usia dan status sosial masyarakat tentang bahaya HIV-AIDS, istilah “ Burung Suka Jajan Senbarangan “ yang sempat terkenal, oleh Sekretaris Daerah Demak, dr Singgih Styono. M.Kes di ciptakan istilah baru, “ Anunya Itu Dipakai Sembarangan “.

Hal iti disampaikan dr Singgih Styono. M.Kes saat memberikan sambutan dalam acara memperingati Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, Selasa (3/12/2019) di Halaman Stadion Pancasila Kabupaten Demak.

Bisa jadi ungkapan “ Anunya Itu Dipakai Sembarangan “ diharapkan untuk menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk berperilaku hidup sesuai dengan norma agama dan norma bermasyarakat yang menjunjung tinggi nilai susila yang jelas melarang adanya seks bebas sehingga terhindar dari penyakit yang untuk mengetahui apakah seseorang mengidap HIV/ AIDS adalah dengan melakukan tes darah.

Singgih juga menyampaikan saat ini penduduk Kabupaten Demak berjumlah sekitar 1,1 juta jiwa dengan rasio 64 persen penduduknya merupakan usia produktif.

”Kalau dikelola dengan baik maka akan jadi aset yang luar biasa. Tapi kalau sumber masalahnya justru disini (HIV/ AIDS) akan menjadi bencana,” jelas Singgih.

Singgih berpesan kepada semua pihak agar tidak menganggap sepele, karena penderita HIV/ AIDS seperti fenomena gunung es. Kalau ada 1 orang yang sakit, kira – kira di luar sana ada seribu orang yang belum terdeteksi.

“ Ini menjadi PR kita. Masalah HIV AIDS bukan tanggung jawab Dinas kesehatan saja, tapi merupakan tanggung jawab bersama. Banyak di antara kita, orang tua sibuk bekerja dan tidak memperhatikan anak. Ketahuannya kalau anaknya sudah mempunyai kasus…” ujarnya.

Singgih mengungkapkan ada empat faktor utama upaya untuk menekan, mengurangi bahkan menghilangkan penyakit HIV/ AIDS yaitu dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Ia juga mengajak seluruh Kepala OPD yang hadir untuk membuat keputusan membantu Kabupaten Demak dalam mengurangi bahkan menghilangkan HIV/ AIDS.

”Ayo kita buat keputusan untuk membantu Demak dengan melakukan kegiatan preventif untuk HIV/ AIDS. Jika usia produktifnya sehat maka Kabupaten Demak akan dengan cepat melesat, tapi jika usia produktifnya tidak sehat maka akan terseok-seok sulit mengejar ketinggalan…” pungkasnya.

Rangkaian kegiatan terkait dengan HIV AIDS yang diadakan Pemkab Demak yang juga diikuti Forkopimda, Tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM Gapoera, pemerhati HIV AIDS dan lain-lainjuga diisi dengan Lomba membuat poster dan Lomba Dance dengan tema HIV/ AIDS tingkat SMA.

Dalam sambutanya, Demak HM.Natsir menyatkan peringatan Hari AIDS sedunia merupakan momentum untuk menguatkan kembali komitmen semua pihak dalam pengendalian HIV/ AIDS.

“ Seperti kita ketahui HIV/ AIDS merupakan suatu penyakit yang menyerang kekebalan tubuh. Akibatnya, seseorang yang terjangkit HIV/ AIDS tidak tahan terhadap serangan segala penyakit…” kata HM.Natsir.

Dengan tema Hari AIDS Sedunia Tahun 2019 “ Bersama Masyarakat Meraih Sukses “, Bupati Natsir mengajak semua pihak untuk bersinergi meraih sukses three zero pada tahun 2030.

“ Beragam upaya sudah kita lakukan termasuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS. Sehingga tahun 2030 kita berharap tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kasus kematian karena HIV/ AIDS, dan tidak ada lagi diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA)….” ungkapnya.

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah dini, diri dan keluarga dari tertularnya virus HIV dengan cara menjauhi pergaulan bebas terutama bagi para remaja, serta minta kepada hadirin semua untuk tidak melakukan diskriminasi kepada orang dengan HIV-AIDS atau ODHA.

“ Karena mereka sama seperti kita, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai anggota masyarakat, Jauhi penyakitnya, bukan orangnya…” pintanya.

Untuk diketahui, HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau virus yang menyerang dan menghancurkan sel CD4, sedangkan sel CD4 adalah sel positif  yang berguna yang melawan infeksi dari sistem kekebalan tubuh. Akibat sel CD4 (sel kekebalan tubuh) hancur diserang HIV, dengan mudahnya membuat penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh manusia.

Sedangkan HIV adalah yang mengakibatkan kondisi yang bisa/rentan menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau dengan kata lain AIDS adalah kondisi yang paling parah dari penyakit HIV dan akan sangat rentan dengan munculnya penyakit lain seperti kanker dan berbagai infeksi yang dikarenakan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.

HIV merupakan penyakit yang menyerang tanpa menunjukkan gejala apa pun di awal ketika seseorang terinfeksi dan HIV memakan waktu 2 sampai 15 tahun sejak terinfeksi sampai bisa memunculkan gejala.

Seseorang mungkin saja sudah memiliki atau terjangkin HIV dan masih terlihat sehat dan biasanya seseorang tidak dapat mengetahui secara pasti apakah memiliki penyakit HIV/AIDS sampai diperiksa dengan tes darah kusus.

Disadur dari berbagai sumber, gejala awal dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya, seperti, Demam, Sakit kepala, Kelelahan, Nyeri otot, Kehilangan berat badan secara perlahan dan Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha

Berbagai gejala AIDS menurut berbagai sumber tersebut menyebutkan juga ciri-ciri terjangkit HIV/ AIDS ditandai dengan :
– Sariawan yang ditandai dengan adanya lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut. Sariawan ini disebabkan oleh infeksi jamur.
– Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang.
– Penyakit radang panggul kronis.
– Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala dan atau pusing.
– Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang bukan disebabkan karena olahraga atau diet.
– Lebih mudah mengalami memar.
– Diare yang lebih sering dalam kurun waktu berhari-hari.
– Sering demam dan berkeringat di malam hari.
– Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening yang terletak di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha.
– Batuk kering yang terus menerus.
– Sering mengalami sesak napas.
– Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti.
– Ruam kulit yang sering atau tidak biasa.
– Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki.
– Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot.
– Kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental

Seseorang tidak dapat tertular virus HIV melalui kontak sehari-hari seperti :
– Bersentuhan.
– Berjabat tangan.
– Berpelukan.
– Batuk dan bersin.
– Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi.
– Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama.
– Berbagi sprei.
– Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama.