6 GURU HONORER YANG BERPOSE 2 JARI DAN PEGANG STIKER PRABOWO-SANDI DIPECAT

Jatengtime.com-Jakarta-Foto enam guru honorer guru SMA 9 Kronjo, Tangerang, banten yang berpose dua jari sambil memegang stiker Prabowo-Sandi serta menggunakan pakaian seragam PNS viral di media sosial dan grup percakapan WhatsApp langsung mendapat tanggapan keras.

Komisioner Bawaslu Banten Badrul Munir membenarkan mengenai viralnya foto tersebut. Saat ini, Bawaslu sedang melakukan identifikasi untuk mencari kebenaran dan datanya.

Identifikasi sementara, Bawaslu bisa memastikan bahwa logo yang tertera di pakaian 6 guru honorer tersebut adalah logo Provinsi Banten.

“ Kita baru identifikasi, dan logo Provinsi Banten. Ada aturan netralitas PNS mengenai dukungan ke salah satu paslon. Ada sanksinya, nanti akan diperiksa…” kata Badrul.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin Kamis (21/3/2019) kepada wartawan menegaskan tentang larangan beraktivitas politik praktis ( netralitas PNS ) apalagi di lembaga pendidikan.
“ Mereka melakukan aktivitas politik praktis. Berfoto ( berpose dua jari sambil memegang stiker Prabowo-Sandi ) di sekolah, diruang guru. Kedua, yang bersangkutan menggunakan atribut pemerintah…” tegas Komarudin.

Komarudin menambahkan keenamnya langsung diperiksa kepala sekolah dan Dinas Pendidikan. Serta tindakan tegas keluar surat keputusan pemberhentian sebagai guru honorer.

“ Mereka beralasan tidak sengaja, katanya ada yang memberi posternya. Terus foto ada yang punya hp baru. Penilaian kita ada unsur kesengajaan, ada poster dan pose diatur. Kepala Dinas Pendidikan memutuskan memecat mereka sebagai tenaga pengajar…” imbuh Komarudin.

Sementara itu, pengakuan keenam guru honorer yang telah mengajar selama 2-10 tahun mengaku mendapatkan stiker Prabowo-Sandi dari “ seseorang “. Karena ingin mencoba hp baru, mereka langsung berfoto sambil berpose dua jari dan memegang stiker tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.