DUNIA PENDIDIKAN TERCORENG, ANAK SD JADI OBYEK KAMPANYE, PUTRI GUS DUR DAN KPAI PROTES

Jatengtime.com-Jakarta-Kembali dunia pendidikan tercoreng dengan beredarnya dua rekaman video yang diunggah di medsos, nampak jelas ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menjadikan anak-anak Sekolah Dasar ( SD ) sebagai obyek kampanye Pilpres.

Video pertama menunjukan lokasi dilapangan ( diduga ) di sebuah SD dengan menampilkan orasi dari seorang pria bebusana ala gamis lengkap dengan sorban berbau kampanye dari seorang pria bebusana ala gamis lengkap dengan sorban diatas panggung yang dihadiri para siswa- siswi berseragam pramuka.

Orasi yang tidak patut disampaikan untuk anak seusia SD dan berada di zona sekolah, lembaga pendidikan yang tidak boleh dimasuki unsur politik, sekecil apa pun.

Hei..besuk-besuk kalau bilang kelas satu begini, kelas tiga begini…kelas empat begini, kelas lima begini, kelas dua begini dan disusul dengan ucapan takbir.

Detik berikutnya pria tersebut menghadap ke kiri ( diduga kepada seseorang ) sambil mengatakan :

Hei..anak kecil pun tahu siapa yang benar dan siapa yang salah…gak usah di intel-intelinlah…gak jaman, kembali disusul takbir.

Video ke dua, nampak di dalam ruang kelas, anak-anak SD dengan posisi berdiri sambil menggerak-gerakan ke dua telapak tangan bahkan nampak ada siswi menunjukan gestur simbul jari, menyanyikan lagu dukungan Paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2019,

Ayo kita pilih Prabowo Sandi yang terkesan kompak dan sudah terlatih.

Tak pelak, rekaman vidio yang sudah dibagikan ratusan kali dimedsos menuai beragam kritik dan protes.

Salah satunya kritikan dari putri sulung Presiden RI Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) Alissa Wahid yang protes keras dengan adanya video tersebut.

Alissa juga memention protesnya ke akun Twitter @bawaslu_RI.

Senada dengan Alissa Wahid, Ketua KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia ) Susanto, Senin (25/2/2019) menegaskan telah mengetahui beredarnya video tersebut dan akan bekerja sama dengan Direktorat Siber Polri untuk menelusuri dan lokasi SD hingga aktor penggeraknya.

“ KPAI akan mendalami beredarnya video yang berisi anak SD yang secara serentak menyanyikan lagu bermuatan ajakan untuk memilih salah satu pasangan capres-cawapres, dan kami akan bekerja sama dengan Direktorat Siber Polri untuk menelusuri lokasi SDnya hingga aktor penggeraknya. Nanti kita panggil kepala sekolahnya…” kata Susanto.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.