KAWAH DIENG MELETUS, HELIKOPTER SAR JATUH SAAT HENDAK EVAKUASI

Jatengtime.com-Banjarnegara-2 musibah beruntun terjadi di Banjarnegara dan Temanggung, Minggu (2/7/2017) di saat masyarakat melakukan liburan Syawalan, Kawah Sileri Dieng ( Wonosobo ) meletus sekitar pukul 12.00 WIB, disusul jatuhnya helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) ketika akan melakukan evakuasi korban letusan kawah Sileri sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, pada sore hari ini, Minggu (2/7/2017) sekira pukul 16.00 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surip mengatakan telah terjadi letusan “ freatik “ tanpa ditandai dengan gempa (letusan gas dan lumpur secara mendadak karena tekanan air hingga meledak dengan material air dan lumpur yang cukup panas ) di kawasan wisata Kawah Sileri Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dan tercatat terjadi pukul 11.54.24 WIB.

Kuatnya ledakan Freatik mampu mendorong material air dan lumpur dengan ketinggian semburan sekitar 150 meter dan jangkauan sebaran sekitar 50 meter di bibir kawah ke arah Utara-Selatan. Beruntung letusan ini tidak di barengi gas beracun. Saat kejadian, ada sekitar 10 an wisatawan di sekitar Kawah Sileri.

“ Telah terjadi letusan freatik ( di kawah Sileri ) mencapai 50 meter, semburan gas dan lumpur sampai ke parkiran waterboom. Tidak ada korban jiwa, kondisi korban tidak parah dan saat ini sudah mendapat perawatan di Puskesmas Batur…” kata Surip.

Surip menambahkan pihaknya sejak 24 Juni 2017 telah menerbitkan surat peringatan waspada bencana kepada pengelola wisata Gunung Dieng, masyarakat serta Pemerintah setempat agar tidak ada aktivitas manusia hingga radius 100 meter dari Kawah Sileri dan selalu waspada serta selal memperhatikan instruksi tim SAR yang berada di lokasi sekitar kawah karena Kawah Sileri terpantau sering terjadi letusan tiba-tiba (freatik).

” Dari kejadian ini, kami belum dapat mengetahui apakah radius bahaya akan diperluas atau tidak tergantung dari pusat. Masyarakat di himbau tetap waspada dan hati-hati, karena kawah ini masih sangat aktif…” imbuh Surip.

Tim gabungan yang terdiri dari Polres Banjarnegara, SAR, BPBD, dan relawan sudah mengevakuasi para korban yang terluka. Masyarakat yang yang bermukim sekitar 2 km sudang meninggalkan lokasi.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan untuk sementara ini obyek wisata Kawah Sileri di tutup sampai batas waktu yang belum bisa di tentukan. Korban letusan kawah ini tercatat ada 17 orang, mereka adalah :

  1. Ayu Nur Aeni (10), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan semburan lumpur panas.
  2. Badru Utamam (37), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka lecet di kaki.
  3. Cucu Nofalia (26), alamat Desa Kauman, Kecamatan Peninggaran, Pekalongan, sesak napas.
  4. Haromi (55), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  5. Heti Handayani (13), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  6. Ika Setiyani (25) alamat Desa Kauman, Kecamatan Peninggaran, Pekalongan, luka sobek di kepala belakang sebelah kiri karena terjatuh.
  7. Mirotun (30), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  8. Muzaefah (32), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  9. Moh Fidsa Aswa Muzafar (2), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka lecet di atas telinga sebelah kiri dan lengan kanan.
  10. Muh Zahromi (50), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  11. Mutamimah (31), swasta, alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  12. Nur Holisoh (24), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  13. Nurbaiti (12), alamat Desa Kauman, Kecamatan Peninggaran, Pekalongan, dada sesak karena kaget.
  14. Siti Hudifah (30), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.
  15. Muainah (44), alamat Desa Kauman, Kecamatan Peninggaran, Pekalongan, patah lengan sebelah kiri karena terjatuh.
  16. Toyibah (50), alamat Desa Kauman, Kecamatan Peninggaran, Pekalongan, dada sesak karena kaget.
  17. Zulfa Yanti (9), alamat Desa Sabrang, Kecamatan Peninggaran, Kabupaten Pekalongan, luka ringan terkena semburan lumpur panas.

Selang beberapa jam kemudian bencana ke 2 terjadi, Helikopter milik Basarnas yang bertolak dari Semarang mengangkut 9 orang terdiri dari 4 orang anggota SAR dan 5 orang kru Helikopter yang akan melakukan kegiatan evakuasi di letusan Kawah Sileri diduga terjatuh di Desa Mloso, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah akibat menabrak tebing Gunung Butak.

Kepala Operasional Basarnas Mayjen Heronimus Guru pun membenarkan telah terjadi insiden jatuhnya Helikopter tersebut dan belum bisa merincikan secara detail kronologi serta korban jiwa karena 9 personil yang ikut dalam helikopter tersebut tidak ada yang bisa dihubungi.

“ Ya benar, heli kami jatuh. Sementara 9 anggota kami tidak ada yang bisa dihubungi …” kata Heronimus singkat.

Perkembangan informasi di lapangan, 2 petugas dikabarkan tewas. Hingga saat ini, kedua korban belum ditemukan karena medan menuju lokasi cukup terjal dan licin.

Ke 9 korban adalah :

  1. Budi Resti ( SAR )
  2. Catur ( SAR )
  3. Muhamad Afandi ( SAR )
  4. Nyoto Purwanto ( SAR )
  5. Kapt Laut (P) Haryanto ( Kru Helikopter )
  6. Kapt Laut (P) Ali Solihin ( Kru Helikopter )
  7. Serka MPU Hari Marsono ( Kru Helikopter )
  8. Peltu LPU Budi Santoso ( Kru Helikopter )
  9. Kld Yoga Febrianto ( Kru Helikopter )