Jatengtime.com-Demak-Masalah karaoke seakan menjadi momok masalah sosial di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Keberadaan karaoke yang disinyalir menjadi tempat peredaran Miras, Prostitusi terselubung bahkan Narkoba sangat bertentangan dengan slogan Demak Kota Wali, namun demikian bukannya berkurang atau tutup total akan tetapi keberadaan karaoke malah menjamur di beberapa tempat walau sudah puluhan kali pihak Polres Demak dan Satpol-PP mengadakan razia.
Di bulan suci Ramadhan tahun 2017 ini dan bahkan telah ditandatangani maklumat bersama Forkopimda terkait keberadaan atau menutup kegiatan karaoke selama bulan puasa ternyata tidak diindahkan pihak pengusaha karaoke. Mereka ( tempat karaoke ) tetap buka dengan selalu melakukan sistem buka tutup untuk mengelabui petugas.
Mengetahui permasalahan pelik ini, Kapolres Demak AKBP Sony Irawan mencoba mencari akar permasalahan dengan mengundang seluruh pengusaha karaoke Demak untuk diskusi bersama, Rabu (8/6/2017) di ruang Rupatama Polres Demak.
“ Polres Demak mencoba menjebatani dengan Forkopimda dan tokoh agama, apa yang menjadi akar permasalahan kenapa mereka ( Pengusaha karaoke ) tetap buka di bulan Puasa. Ini masalah sosial yang segera di temukan solusinya…” ujar Sony Irawan.
Muklis (50 ) salah satu pengusaha karaoke bahkan mengungkit Bupati Demak yang dipilih oleh rakyat seharusnya membela kepentingan rakyat termasuk pengusaha karaoke, PK dll.
“ Bupati yang memilih rakyat, seharusnya bupati membela rakyat. Kita mau ketemu dan mengajak diskusi bersama guna mencari solusi masalah karaoke di Demak…” kata Muklis.