Jatengtime.com-Demak-Penemuan mayat seorang perempuan dalam karung yang di temukan warga di Sungai Wulan, Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, kamis (27/4/2017) sekitar pukul 09.00 WIB untuk sementara masih belum diketahui identitasnya dengan pasti.
Mayat yang pertama kali di temukan terbungkus karung plastik ( karung beras ) tanpa sengaja oleh anak-anak ketika bermain di tepi sungai Wulan sempat membuat anak2 tersebut penasaran. Tiap kali bungkusan karung plastik yang mengambang dan sudah mengeluarkan bau tak sedap tersebut di dorong oleh anak-anak ke arah tengah dengan maksut agar terbawa arus sungai Wulan selalu menepi lagi.
Kejadian bungkusan karung selalu menepi ketika di dorong anak-anak ke tengah sungai membuat saksi Hasim (32) warga RT 05/08 Desa Bungo dan Subandi (54) warga RT 03/07 Desa Bungo juga ikut penasaran, hingga akirnya mendekati bungkusan tersebut kemudian membukanya. Seketika ke 2 saksi kaget setelah bungkusan terbuka nampak rambut perempuan dan kaki yang menyembul keluar.
Kapolsek Wedung AKP Untuk Suryadi kepada jt menyatakan setelah ke 2 saksi menemukan ada mayat perempuan tanpa identitas kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Wedung, seketika aparat Polsek Wedung menuju ke lokasi penemuan untuk melakukan olah TKP awal, kemudian membawa mayat perempuan malang ini ke Rumah Sakit Sultan Kalijaga Demak guna mendapatkan penanganan lebih lanjut serta melaporkan kejadian ini kepada Kapolres Demak.
“ Begitu ada laporan dari warga tentang penemuan mayat, kami langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah TKP awal. Dan karena di TKP kami tidak menemukan identitas, jenazah secepatnya kami kirim ke Rumah Sakit Sultan Kalijaga Demak guna dilakukan prosedur dan langkah penanganan yang semestinya…” kata Untung Supriyadi.
Sidik jari korban tidak terbaca
Mayat perempuan malang ini ketika sampai di Rumah Sakit Umum Sunan Kalijaga kemudian mendapat penanganan serius. Seluruh benda yang membungkus badanya satu persatu di lepas dan di catat Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System-sistem identifikasi yang berbasis sidik jari dan memiliki pusat data serta yang merekam setiap individu, warga negara Indonesia tak terkecuali bayi begitu lahir ) dan Reskrim Polres Demak sambil menunggu kedatangan Tim Inafis Polda Jateng.
Namun ketika Tim Inafis Polda Jateng yang beranggotakan 3 personil datang melakukan pemeriksaan sidik jari korban dengan mengunakan alat kusus MAMBIS ( Mobile Automatic Multi Biometric Identification System-alat kusus untuk mengidentifikasi data diri melalui sidik jari seseorang kurang dari satu menit, yang terintegrasi dengan basis data e-KTP ) sampai melakukan pemeriksaan hingga 8 kali ternyata sidik jari korban tidak terdeksi atau tidak terbaca.
“ Kalau sidik jari korban terdeteksi, maka seluruh identitas korban akan langsung terbaca dengan jelas mulai foto, alamat dan lain-lain. Dugaan sementara kami, korban belum mempunyai e-KTP…” ujar anggota Inafis Polda jateng tidak mau di tulis namanya.
Tim Forensik Dokkes Polda Jateng turun tangan
Penanganan jenazah perempuan malang yang di lakukan Polres Demak berlanjut dengan juga mendatangkan Tim Forensik Dokkes Polda Jateng guna mencari data fisik dan penyebab kematian korban. Namun dikarenakan tahapan proses Forensik memang membutuhkan pemeriksaan Laboratorium Forensik, maka baru sekitar 2 hari hasil resmi Forensik baru dapat di ketahui dan langsung di kirimkan ke Polres Demak.
Data awal dan identitas sementara yang berhasil di kumpulkan mulai dari TKP, pemeriksaan sidik jari hingga pemeriksaan Forensik adalah :
*Demi rasa kemanusiaan dan menghormati korban dan keluarganya, maka redaksi jatengtime tidak menampilkan foto wajah dan bentuk tubuh korban.
*Dari olah TKP awal Polsek Wedung :
-Karung plastik mirip karung beras berwarna putih untuk membungkus korban.
-Korban berjenis kelamin perempuan, rambut lurus sebahu, perawakan sedang usia sekitar 16 tahun.
-Korban ditemukan dalam kondisi korban (ma’af) terlilit kerudung ( kain ) berwarna hitam dengan ciri fisik akibat terlilit benda.
-Baju lengan ¾, berbahan katun, motif lurik, warna ungu yang masih melekat di badan korban.
-BH (Kutang ) warna putih dengan tali warna merah.
-Celana 3/4 berbahan katun, warna biru, motif kotak-kotak.
-Celana Dalam warna krem ( yang umum di jual di pasar ).
-Sarung warna putih, motif kotak-kotak hitam.
-Sarung warna putih, motif kotak-kotak biru.
-Sebuah batu Batako Tras ( batako dari kapur ) di duga sebagai pemberat agar kantong tenggelam.
-Sebuah batu kali yang masih tampak terbungkus tanah pegunungan di duga sebagai pemberat agar kantong tenggelam.
*Dari pemeriksaan sementara Inafis Polres Demak dan Inafis Polda Jateng :
-Di temukan luka dan ciri kas leher terjerat .
-Di temukan memar di pelipis kanan dan rusuk sebelah kiri.
-Di duga korban meninggal karena penganiayaan dan jeratan di leher.
-Sidik jari tidak terdeteksi alat kusus sebagai tanda korban belum pernah melakukan sidik jari di e-KTP.
*Dari pemeriksaan sementara Tim Forensik Dokkes Polda Jateng :
-Tinggi badan 154 cm, telapak kaki 21 cm.
-Rambut hitam, lurus, panjang 34 cm.
-Tidak di temukan tanda lahir seperti tahi lalat dan sebagainya.
-Jempol kaki menghadap kedalam ( tidak seperti kaki itik-red ).
-Jari ke 2 setelah jempol kaki ukuranya panjang tidak seperti ukuran jari pada umumnya.
-Warna kulit tidak bisa di pastikan akibat ( ma’af ) kondisi korban ketika di temukan diperkirakan telah meninggal dunia sekitar 4 hari sebelumnya.
-Diperkirakan korban berusia sekitar 16 tahun.
Kapolres Demak AKBP Sonny Irawan menyatakan ikut berbelasungkawa dan akan mengusut tuntas kejadian ini, serta berharap siapa saja yang yang mengetahui identitas korban berdasarkan pemeriksaan bukti awal untuk dapat menghubungi keluarga korban. Keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya juga di harapkan segera menghubungi pihak Polres Demak guna kepentingan penyidikan.
“ Kami sudah mengupayakan penanganan korban dengan maksimal dan kami akan tetap mengusut tuntas masalah ini walau minim identitas korban. Siapa saja yang mengetahui identitas korban, serta ada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya di harapkan segera menghubungi Polres Demak…” kata Kapolres Sonny.