WAKIL BUPATI DEMAK SIDAK PROYEK JALAN PENGHUBUNG DEMAK-UNGARAN

Jatengtime.com-Demak-Wakil Bupati Demak Joko Sutanto di dampingi Plt Kepala Dinas PUPPE Doso Purnomo dan Kabid Bina Marga Akhmad Sugiharto, Senin siang (6/12/2016) melakukan Sidak ke jalan penghubung Demak-Ungaran (Kabupaten Semarang) tepatnya di dukuh Karangkumpul, Desa Bayumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Jalan penghubung yang pertama kali diaspal era Bupati (Alm) Tafta Zani selama beberapa tahun kondisi aspalnya mulai rusak. Ditambah lagi terdapat kegiatan penambangan tanah padas yang tidak mengantongi ijin Galian serta mulai banyak truk pasir Muntilan melewati jalur ini dengan alasan jarak tempuh yang dekat menuju Demak membuat kondisi fisik jalan semakin parah.

Burhanudin serta Muhammad Sokib tokoh aktifis Lingkungan Hidup Desa Banyumeneng sudah sering mengeluhkan kondisi jalan yang seharusnya bukan untuk di lewati truk muatan berat namun para supir truk pasir tetap nekad, palang desa pernah di pasang sekedar untuk mendapatkan pemasukan dana yang di gunakan warga sekedar digunakan untuk kegiatan menambal aspal yang rusak karena sangat sering pengguna jalan baik yang dari arah Ungaran menuju Demak atau sebaliknya mengalami kecelakaan, namun usaha ini justru di tentang para supir. Warga akirnya hanya bisa diam pasrah.

Wakil Bupati Joko Sutanto kepada warga menyatakan jalur ini menjadi amat penting sebagai jalur penghubung perekonomian antara Demak dan Ungaran.

“Jalur ini sangat penting di samping di gunakan warga sekitar, jalur ini adalah jalur penghubung anatara Demak dan Ungaran yang paling dekat. Pemkab Demak berusaha semaksimal mungkin membangun jalan di jalur ini dengan dana APBD, kedepan sasaran utamanya melebarkan jembatan-jembatan di jalur ini agar menjadi lancar…”kata Joko Sutanto.

Kabid Bina Marga Akhmad Sugiharto kondisi jalur yang naik-turun (masuk wilayah perbukitan) dengan tektur tanah padas yang ketika terkena air hujan menjadi lumpur membuat pengerjaan jalur ini menjadi sulit karena jalan menjadi berlumpur dan licin.

“Tekstur tanah padas disini akan menjadi lumpur ketika tersiram air hujan sehingga proses pengerjaan menjadi sulit dan tersendat. Truk bermuatan bahan beton tidak bisa naik ke lokasi karena jalan berlumpur dan licin sehingga bahan beton harus di pompa dari bawah.  Tinggal pengerjaan akir membuat gorong-gorong kondisi jalan makin parah karena sudah memasuki musim penghujan, truk beton tidak bisa naik kelikasi dan terpaksa harus di tarik dengan alat berat (Beghu)…”ujar Sugiharto’

Melihat kondisi pengerjaan proyek jalan yang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi ini membuat pihak terkait sedikit kawatir namun optimis pekerjaan ini akan selesai tepat waktu. Plt Kepala Dinas PUPPE Doso Purnomo pun sigap mengamati keadaan lingkungan. Doso Purnomo menangkap basah truk pengangkut tanah padas muatanya bercecaran di jalan menuju lokasi proyek. Seketika Doso Purnomo menghentikan truk tersebut karena mengganggu proses pengerjaan proyek. Akibat muatanya yang bercecran di jalan kemudian tersiram air hujan membuat jalan menuju lokasi menjadi licin dan sangat berbahaya.