1 KORBAN BOM SAMARINDA MENINGGAL, KENAPA BUKAN KELUARGA BOMBERNYA SAJA YANG KENA BOM

Jatengtime.com-Jakarta-Teror bom di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) menambah daftar hitam teroris yang pernah meneror Indonesia sejak teror Bom Bali I.

1 dari 4 korban aksi biadab bomber Samarinda pada hari Senin (14/112016) sekitar pukul 04.00 WITA meninggal dunia setelah di rawat di di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie Samarinda karena menderita luka bakar 78 persen serta infeksi paru-paru akibat menghirup asap bom molotov.

Bocah perempuan yang tak berdosa berinisial IOB harus meninggal dunia akibat ulah bomber biadab dan menambah deretan nama orang yang meninggal dunia karena teror bom di Indonesia.

Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda, Rahim Dinata MajidiSenin, (14/11/2016) kepada wartawan mengatakan Tim dokter telah berupaya semaksimal mungkin memberikan pertolongan kepada korban, namun akibat luka bakar yang diderita cukup parah di tambah paru-paru korban mengalami infeksi akut sehingga tidak dapat tertolong.

“kami telah berusaha menolong korban, namun karena kondisi korban menderita luka bakar cukup parah mencapai 78 persen, korban juga mengalami pembengkakan paru-paru akibat menghirup asap saat terjadi ledakan. Nyawa korban tidak tertolong…”kata Rahim.

“Demi menolong korban, kami bahkan melibatkan tim bedah plastik, bedah umum, anestesi, ahli anak. Perawatanpun kami usahakan sangat intensif. Luka yang dialami korban cukup parah. Luka bakar di atas 45 persen saja bagi orang dewasa sudah tergolong parah, apalagi ini korban mengalami luka bakar sampai 78 persen…”imbuh Rahim.

Rahmi juga mengatakan 3 korban lain juga mengalami luka bakar yang cukup parah dan juga mengalami infeksi akut/ pembengkakan paru-paru akibat menghirup asap ketika terjadi ledakan.

Semua korban saat ini dirawat intensif agar semua korban bisa melewati masa kritis yang biasanya berlangsung selama 10 sampai 12 hari. Semoga ke 3 korban bisa selamat.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.