KASUS VAKSIN PALSU MAKIN GEGER, RUMAH SAKIT TERKEMUKA JADI SUMBERNYA

Jt.com-Jakarta-Kasus Vaksin palsu yang sempat menggegerkan dunia kesehatan Indonesia diam-diam makin geger menggurita. Setelah berhasil diamankan 23 orang terduga pelaku pembuat dan pengedar vaksin palsu, di temukan juga puluhan anak terpapar vaksin palsu.

23 pelaku terdiri dari 6 orang produsen, 9 distributor, 2 orang pengumpul botol, 1 pencetak label, 2 orang bidan dan 3 orang dokter yaitu dr I, dr AR dan dr H.

-dr I adalah dokter dari Rumah Sakit Harapan Bunda Kramatjati, Jakarta Timur, mendapatkan pasokan vaksin palsu dari toko CV Azka Medika beralamat di Jalan Karang Satria Nomor 43 Bekasi, Jawa Barat.

-dr AR adalah pemilik klinik di Jalan Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, mendapatkan vaksin palsu dari toko CV Azka Medika beralamat di Jalan Karang Satria Nomor 43 Bekasi, Jawa Barat lewat kurir vaksin bernama Seno.

-dr H adalah mantan Direktur Rumah Sakit Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat yang mendapatkan pasokan vaksin palsu dari CV Azka Medika beralamat di Jalan Karang Satria Nomor 43 Bekasi, Jawa Barat juga mendapat vaksin di daerah Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

Atas perbuatannya, semua tersangka dijerat dengan Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Undang-undang Kesehatan dengan ancaman hukum lebih dari 10 tahun penjara.

Terpisah, Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, mengungkapkan latar belakang maraknya peredaran vaksin palsu di Indonesia di sebabkan karena pelaku jeli dengan  memanfaatkan terjadinya kelangkaan stok vaksin impor, sehingga berani melakukan tindakan ilegal dan menjual produksi mereka di bawah harga pasaran.

Polri bergerak cepat, kini kasus ini makin membuat miris kalayak setelah ditemukan 60 anak terpapar vaksin palsu dari RS. Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Agung Setya, di Jakarta Sabtu (15/7/2016) mengungkapkan tim kusus dari Polri telah berhasil menemukan 60 anak yang diduga terpapar dengan vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda.

“Tim dari Polri telah temukan 60 anak terpapar vaksin palsu dan saat ini masih dalam proses penanganan. Sudah ada perawatan kusus serta sudah dikonfirmasikan bagaimana penanganannya…” kata Agung.

Agung memastikan penanganan anak yang terpapar vaksin palsu akan diproses secara kusus melalui pendataan anak yang mendapatkan vaksin di rumah sakit yang pernah memberikan vaksin.

“Berdasarka data yang ada kita temukan jumlah dengan akurasi yang baik. kita temukan di Ciracas awalnya ditemukan 48 anak terpapar, tapi ternyata ada 197 yang terpapar…” imbuh Agung.