Jt.Com-Demak– Julukan miring Demak Kota Wali menjadi Demak Kota Wanita-LIar yang pertama kali di populerkan oleh Kamzawi dari PKS karena merasa risih dengan maraknya tempat Karaoke yang tidak berijin serta melanggar Perda peruntukan dan fungsi bangunan, Pk (wanita Pemandu Karaoke) yang tidak malu berdiri dipinggir jalan lingkar dengan busana seronok, peredaran miras ( minuman keras ) dan narkoba serta ditemukan banyak penderita HIV/ Aid’s sangat tidak sesuai dengan jiwa Demak yang dikenal agamis.
Julukan miring tersebut juga rame beredar di berbagai media sosial dan beberapa pemberitaan bukan karena sentimen pribadi, namun justru harus diakui fenomena karaoke, PK, miras bahkan mulai merebak juga Narkoba menjadi masalah sosial yang tidak bisa diabaikan.
Masalah sosial yang juga identik dengan sebutan Pekat (penyakit masyarakat) di sinyalir beberapa pihak merupakan akumulasi pembiaran yang pada awalnya tidak di tindak dengan tegas yang hanya dikenai Tipiring. Hukuman atau sangsi Tipiring ( Tindak Pidana Ringan ) menjadikan pelaku Pekat tidak takut nemun justru menjadi lebih merajalela. Sangsi Tipiring cukup bayar denda….habis perkara.
Saran, kritikan bahkan hujatan yang di tujukan kepada Pemkab Demak beserta jajaranya serta aparat Penegak Hukum makin gencar dilakukan oleh beberapa eleman masyarakat yang peduli untuk memerangi Pekat dan mengembalikan nama baik Demak yang benar-benar Kota Wali.
Julukan miring yang membuat kuping panas akirnya direspon cukup keras oleh petinggi-petinggi Demak dengan mengadakan Razia Pekat Gabungan mulai dari unsur Polri, TNI, Satpol-PP, Ormas Islam dan tokoh pemuda yang dipimpin komandan Satpol-PP, Sabtu malam (4/6/2016) sekitar pukul 20.00 WIB dengan teknik awal memutus aliran Listrik yang di duga kuat banyak terjadi pencurian di tempat karaoke.
Wakapolres Demak Kompol Sulasno, Spd dalam sambutan jelang operasi mengaku sangat malu dengan sebutan Demak kota Wanita-LIar ( Kompol Sulasno, Spd ternyata putra daerah kelahiran desa Gajah, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak ). “ Saya sebagai orang Demak malu dengan sebutan Demak Kota Wanita-LIar yang sudah menjadi cerita Nasional. Saya siap di pecat sebagai Wakapolres Demak kalau tindakan saya memberantas Pekat adalah tindakan salah. Mari bersama-sama kita kembalikan nama Demak Kota wali…”kata Sulasno.