Jt.com-Jakarta-Pernyataan Kanit Laka Lantas Polres Tangerang Selatan, Ipda Pol Harry Rahmat terkait musibah ambrolnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Tol Bintaro Serpong Damai (BSD) Jakarta Minggu (15/5/2016) sekitar pukul 21.50 WIB karena di tabrak trailer bermuatan Crane yang tiba-tiba naik sendiri.
Pernyataan Harry tentang Crane yang tiba-tiba naik sendiri seakan mematahkan teori Hidrolis Pascal.
Teori ini pertama kali ditemukan Blaise Pascal Ahli Fisikawan-Matematika kebangsaan Perancis.
Menurut beberapa literatur teori Hidrolis Pascal adalah sebuah sistem kerja mekanis yang menggunakan tenaga minyak/ oli tahan panas dan tekanan (fluida liquid) untuk menghasilkan daya dorong atau daya tekan. Sistem hidrolik ini akan dapat bekerja melalui mesin pompa yang berfungsi memompa oli dari tangki penampung oli ke silinder hidrolik sehingga dihasilkan daya dorong (hydraulic pressure) yang kuat.
Ipda Pol Harry Rahmat di Mapolres Tangerang Selatan,Senin (16/5/2016) mengatakan bahwa Hidrolik Crane yang dibawa truk trailer tiba-tiba bekerja (naik sendiri).
“Kemudian tiba-tiba hidroliknya naik sendiri. Itu buktinya, itu bisa nyangkut kan… Kemudian kenalah jembatan itu. Pengakuan sopir kecepatan truk 40 km/jam….” kata Ipda Harry.
Fakta di lapangan kondisi mesin crane dalam keadaan mati karena crane sedang dimuat tailer.
Budiman (40) insinyur teknik yang bekerja di Tadano crane, Jakarta kepada Jt menyatakan lengan mekanik crane tidak mungkin bisa bekerja ketika mesin pompa dalam keadaan mati. Mesin pompa ini yang sangat vital mengalirkan minyak/ oli hidrolis ke piston didalam lengan mekanik sehingga lengan mekanik bisa bekerja.