TB HASANUDIN CARI MUKA, SEBUT TNI DISURUH USIR “LONTE”DAN MASUK GOT

download (9)

Jakarta-Satu lagi bukti anggota DPR yang tidak paham tugas dan fungsi aparat keamanan dalam mengayomi negara dan rakyat Indonesia, namun malah memanfaatkan situasi demi keuntungan sendiri dan justru berasal purnawirawan TNI sendiri.

TB Hasanudin, purnawirawan TNI dan pernah menjadi ajudan Presiden Soeharta yang sekarang menjadi Politisi PDI Perjuangan mengkritik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ikut penertiban prostitusi Kalijodo, dan menyesalkan pasukan Katak masuk gorong-gorong pada Kamis (3/3/2016) beberapa hari lalu.

Menurut Hasanudin, prajurit TNI harus dilatih sistem pertahanan meski tak ada perang (efek deteren). Tapi dia tidak mengkritik anggota TNI yang terjaring narkoba.

“Masak disuruh masuk gorong-gorong, itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI masak usir lonte bukan efek deteren….” kata TB Hasanuddin dalam diskusi bertema TNI antara idealisme dan realitas di era reformasi di Tebet, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Seperti pernah di beritakan, TNI dan Polri dilibatkan melakukan penertiban di lokalisasi Kalijodo. Pemprov DKI Jakarta meminta bantuan TNI dan Polri karena adanya preman dan beking aparat keamanan di Kalijodo.

Pemprov DKI Jakarta juga meminta bantuan TNI dengan pasukan katak untuk melihat gorong-gorong di kawasan Jalan Merdeka, di karenakan hanya Pasukan Katak yang berpengalaman dan mempunyai alat selam. Sebab di dalam gorong-gorong itu ada banyak kulit kabel yang mengakibatkan banjir di kawasan Istana Kepresidenan.

Rupanya momen ini di gunakan TB Hasanudin juga mengkritisi kesejahteraan prajurit TNI kurang diperhatikan oleh pemerintah. Juga soal perumahan prajurit TNI yang purnawirawan telah digusur oleh TNI yang masih aktif, namun justru belum pernah terdengar TB Hasanudin berperan dalam hal ini.

Tidak berhenti di sini, Hasanudin makin mencoba cari sensasi dengan memanfaatkan momen sosial yang lagi rame di Jakarta dengan gencar mengkritik pemerintah dengan alasan lauk-pauk anggota TNI tapi gak sadar selama ini dia telah berbuat apa demi kesejahteraan TNI.

“Lauk pauk naik Rp 45 ribu per hari menurut standar itu tak mencukupi, uang segitu cuma untuk beli nasi uduk saja. Jangan bawa TNI keranah politik beri dia alutsista yang bagus, berikan kesejahteran prajurit….” katanya. (jt-jakarta)