Menelisik “Hiruk Pikuk” Jelang Pilgub Jateng Mei 2013 (1)

PESTA demokrasi lima tahunan Provinsi Jawa Tengah (Pilgub red) hanya tinggal menghitung bulan. Jika tidak ada aral melintang, ajang demokrasi terkait suksesi kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah itu akan digelar bulan Mei 2013. Artinya, rentang waktu yang tersisa hanya sekitar delapan bulan saja.

Meski demikian, hiruk pikuk sejumlah bakal calon gubernur dan wakil gubernur maupun partai-partai politik yang akan mengusung jagonya mulai mengenduskan gaungnya. Bahkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) justru lebih dulu membuka pendaftaran bagi para bakal cagub dan cawagub yang akan di usung partai pimpinan Megawati Soekarno Putri tersebut.

Memang, menjelang pilgub 2013, hiruk pikuk itu tidak hanya terasa di kalangan para bakal cagub dan cawagub yang tengah sibuk mencari dukungan partai. Bagaimanapun, para bakal cagub dan cawagub harus memiliki perahu (Partai-red) untuk maju kecuali bagi kandidat yang akan maju melalui jalur independen.

hanya para bakal calon yang mulai bergeriliya untuk mencari perahu guna memuluskan ke inginan mereka, tetapi sejumlah partai-partai politik yang tidak bisa maju mengusung calonnya tanpa koalisi juga mulai kasak kusuk mencari pasangan koalisi.

Menelisik kekuatan peta politik yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jateng, hanya dua Partai Politik (Parpol) yang bisa maju tanpa harus melakukan koalisi yakni, Partai Demokrat yang memiliki 16 kursi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki 23 kursi di DPRD, yang melebihi dari batas menimal 15 kursi.

Hanya saja berdasarkan pengamatan Jateng time, meski PDIP bisa mengusung calon sendiri, namun PDIP berpotensi mendapat tambahan sembilan kursi dari Partai Gerindra yang disebut-sebut akan berkoalisi dengan PDIP.

Koalisi Gerindra dengan PDIP ini sangat dipastikan bakal terjadi. Hal ini terkait ucapan secara lisan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan beberapa waktu lalu akan mendukung Rustriningsih yang diprediksikan sebagai kandidat calon kuat dari PDIP.

Koalisi ini diprediksikan bakal terwujud apalagi diperkuat dengan pendaftaran Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid ke penjaringan bakal cagub/cawagub dari PDIP. Jika koalisi ini benar-benar terwujud, maka kekuatan PDIP dipastikan akan semakin kuat dengan tambahan 9 kursi Partai Gerindra.

Artinya, total suara akan menjadi 32 suara. Sedangkan Partai Demokrat jika tidak melakukan koalisi dengan partai lain tentunya akan memiliki 16 suara dan mereka juga bisa mengusung calon sendiri untuk pilgub nanti.

Sementara delapan partai lainnya seperti Partai Golkar (11kursi), PAN (10), PKS (10), Gerindra (9), PKB (9), PPP (7), Partai Hanura (4) serta PKNU (1) harus berkoalisi untuk dapat mengusung pasang calon.**

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jatengtime